Linux dan program-program opensource sudah banyak diberitakan dimana-mana. Tapi ada beberapa hal yang salah kaprah yang sering saya jumpai di masyarakat. Tidak hanya masyarakat awam, bahkan di level Mahasiswa juga masih banyak yang sering salah pengertian.
 
 
1. Linux dan Program Opensource itu Gratis.
Oops.. salah kaprah paling umum adalah menganggap semua yang berbau opensource adalah gratis. Kenyataannya, yang dimaksud opensource adalah kode program yang terbuka, dalam arti semua orang bisa melihat dan mengakses ke Kode Sumber program-program Opensource.
 

Penjabaran definisi “Opensource” seperti dalam definisi dari Open Source Initiative. Salah satunya adalah definisi no 1 :
 
“Free Redistribution
The license shall not restrict any party from selling or giving away the software as a component of an aggregate software distribution containing programs from several different sources. The license shall not require a royalty or other fee for such sale.”
 
“Lisensi tidak akan membatasi pihak manapun dalam menjual atau memberikan software sebagai bagian dari distribusi software terpadu yang memuat program-program dari beberapa sumber yang berbeda. Lisensi tidak mensyaratkan royalti atau biaya lain untuk penjualan tersebut.”
 

Apakah ada program Opensource berbayar?
 
Beberapa program opensource sifatnya berbayar. Bisa berbayar dengan sistem bundling dukungan teknis, berbayar dengan penambahan fitur khusus, berbayar dengan penambahan layanan berlangganan, berbayar dengan penambahan kapasitas, dll.
Biasanya program opensource berbayar menggunakan label Enterprise, Proffessional, Pro, dan Business.
Contohnya :
 
2. Semua program yang gratis adalah opensource.
Karena salah kaprah no 1, jadi melebar ke no 2, yaitu menganggap semua program yang gratis adalah program opensource.
Seperti yang dijelaskan diatas, opensource tidak ada korelasi dengan harga gratis. Gratis adalah salah satu sarana promosi dan redistribusi suatu program. Program-program Proprietary atau Lisensi Tertutup menggunakan cara ini. Beberapa program sengaja di gratiskan dan bebas di distribusikan kembali, tapi tidak menyertakan kode sumber dan tidak diperbolehkan untuk di modifikasi.
Ada dua macam program yang gratis yaitu :
 
Shareware
Program yang digratiskan untuk digunakan dan didistribusikan kembali dengan batasan waktu penggunaan atau dengan batasan fitur yang dapat digunakan. Penggunaan tanpa batas waktu atau penambahan fitur-fitur tertentu merupakan opsi berbayar yang ditentukan oleh developer Program Shareware. Shareware ditujukan   untuk memberi kesempatan kepada calon pembeli untuk mencoba programnya terlebih dahulu.
 
Freeware
Program yang digratiskan untuk digunakan dan didistribusikan kembali. Tujuannya agar developer dapat mempromosikan dirinya atau perusahaannya dengan tetap memegang kontrol penuh atas pengembangan program freeware nya. Biasanya developer juga memproduksi tipe program yang lebih lengkap, tentunya tidak gratis. Seringkali developer tidak memiliki keinginan untuk mengembangkan programnya lebih lanjut sehingga kode sumber program di lepas ke komunitas untuk selanjutnya menjadi program opensource.
 
3. Program opensource mudah di bobol dan tidak aman.
Dengan keterbukaan kode sumber, setiap orang dapat melihat dan memodifikasi sesuai keinginan mereka, kadang ada programmer yang baik, dan tidak jarang ada juga programmer yang jahat, mereka dengan mudah menyisipkan kode-kode perusak kedalam program opensource.
 
Jadi, apakah dengan ini berarti program opensource tidak aman?
 
Ups, jangan terburu-buru mengambil kesimpulan. Mari kita amati sistem pengembangan program-program opensource. Program opensource dikembangkan oleh komunitas, sebagian besar memakai sistem pengembangan dan kontrol professional. Kode sumber disediakan terbuka dan siapapun bisa memodifikasinya, tapi program “jadi” nya selalu di verifikasi oleh anggota-anggota komunitas yang tergabung di organisasi resmi pengembang program opensource. Setiap rilis akan di tes dan dipastikan bebas bug dan kode-kode berbahaya. Seandainya “lolos” pun, ribuan bahkan jutaan programmer di dunia dapat menganalisa ulang untuk menemukan bug, hole, dan kode-kode berbahaya di dalam program, untuk kemudian melaporkan ke developer/komunitas atau merilis patch perbaikan.
 
See.. sistem yang bekerja disini, dan memastikan program opensource yang anda pakai 99% aman.  ^_^
 
4. Program opensource tidak cocok untuk menunjang bisnis.
Siapa bilang?
Program-program opensource seperti Linux, Apache, MySQL, PHP, dll merupakan basis infratruktur Internet di dunia. Bahkan tanpa adanya program-program Opensource, internet akan menjadi barang yang sangat mahal. Server-server di dunia menggunakan OS dan program Opensource.
Berbagai macam program-program produksi seperti Asset Management, Human Resource Management, Project Manager, dll menggunakan piranti lunak opensource.
 
Sebuah artikel yang ditulis oleh Richard Hillesley berjudul “10 reasons to use open source in business” menjelaskan ada 10 alasan untuk menggunakan solusi opensource untuk bisnis, yaitu :
 
1. Initial Outlay
2. Support
3. Quality
4. Total Cost of Ownership (TCO)
5. Security
6. No more Upgrades
7. End single vendor dependence
8. Interoperability and open standards
9. Access to technology at the source
10. Freedom..!
 
5. Seseorang bebas semaunya menggunakan kode sumber program opensource.
Secara umum seseorang diijinkan untuk memodifikasi dan mendistribusikan ulang kode sumbernya. Tapi bukan berarti kita bebas sekehendak hati membuat program turunan atau menggunakan kode sumber tersebut untuk menyusun program kita sendiri dan mengakui kitalah yang manciptakan program baru tersebut. Program opensource tetap memiliki lisensi dan hak cipta yang mengatur perlakukan terhadap kode sumber dan distribusinya. Lisensi Opensource berbagai macam, diantaranya GNU GPL, BSD License, CPL, APL, MPL, dll. Programmer yang memodifikasi ulang kode sumber, wajib menyertakan kode sumbernya di program modifikasi tersebut.
 
Penjelasan lebih lanjut tentang berbagai jenis lisensi Opensource ada di Open Source Initiative Lisences
 
6. Program Opensource hanya untuk di OS Linux.
Tidak semua program opensource di tujukan untuk penggunaan di lingkungan OS Linux. Banyak yang dirancang untuk digunakan di OS lainnya seperti BSD, MacOS, bahkan di MS Windows.
Contoh program-program opensource yang digunakan di Windows adalah kompilasi program opensource OpenDisc.
 
7. Semua program di Linux berlisensi Opensource.
Tidak semua program di Linux berlisensi opensource. Program-program proprietary berbayarpun ada yang menyediakan dukungan untuk lingkungan OS Linux dan OS-OS opensource lainnya. Linux adalah Sistem Operasi, sedang program-program pelengkapnya bisa berbeda lisensi dengan Sistem Operasinya.
 
8. Linux adalah pengganti Windows.
Bagaimana cara mengatasi penggunaan program bajakan? Sebagian besar menjawab : “Migrasi ke Linux”
Akhirnya diasumsikan kalau Linux adalah pengganti dari MS Windows.
Banyak yang “terjebak” asumsi ini dan akhirnya mengharapkan Linux ‘berkelakuan’ seperti Windows, dan akhirnya kecewa….
 
Yup, Linux bukanlah pengganti Windows, melainkan alternatif untuk Windows. Jika anda sudah menggunakan Windows untuk produksi dan berjalan dengan baik, tidak perlu pindah ke Linux. Tapi jika anda memerlukan fitur-fitur lebih dari Linux, maka mau tidak mau anda migrasi ke Linux.
Pilihan tetap ditangan anda, asal ingat satu hal, gunakan OS dan software yang legal.
 
9. Linux dan program opensource lainnya hanya untuk Teknisi.
Disaat-saat awal kemunculan Linux, memang penggunaannya tidak mudah. Tapi itu puluhan tahun yang lalu. Linux-linux (disebut juga Distro Linux) yang berkembang saat ini.
Distro-distro Linux populer seperti Ubuntu, Fedora, Mandriva, PCLinuxOS, menawarkan instalasi, konfigurasi, dan antarmuka yang userfriendly, sangat mudah untuk digunakan, dengan dukungan ribuan aplikasi di dalamnya.
 
Kurang puas?
 
Silahkan anda jalan-jalan ke situs Distrowatch, cari distro linux yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anda disana.
Anda bisa membaca Artikel Tip Mulai Menggunakan Linux berikut untuk memulai merasakan ‘nuansa’ Linux di komputer anda.
 
10.Sistem Operasi Opensource hanya Linux. 
Selama ini jika orang ditanya, apa sistem operasi opensource? maka kebanyakan akan menjawab LINUX.
Yup, Linux adalah salah satu sistem operasi berbasis opensource. Tapi OS opensource bukan hanya Linux.
Beberapa OS opensource antara lain : FreeBSD, OpenBSD, OpenSolaris, Minix, ChromiumOS, dll
 
Anda dapat melihat beberapa OS Opensource di Downloadpedia atau ingin mengetahui perbandingan masing-masing OS nya di Wikipedia
 
Categories: Teknologi

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder
Send this to a friend