Setelah sebelumnya saya membuat seri Artikel UMKM Go Online, sekarang saatnya menerapkan secara langsung bagaimana membangun UMKM Digital itu. UMKM Digital merupakan transformasi dari UMKM konvensional atau bisa jadi sepenuhnya digital. Dengan sistem online, tentu penjual akan merasakan dampak positif dan memperbesar peluang seperti memperluas jangkauan pembeli, otomasi penjualan dan laporan keuangan, integrasi pembayaran dan kurir, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Deskripsi Produk

Sebelum mulai membangun UMKM Digital, ada baiknya menelaah Produk apa yang ingin dijual. Lakukan Riset Pasar. Ada banyak cara melakukan riset pasar. Anda bisa langsung terjun ke lapangan, mengamati situasi dan kondisi berkaitan dengan Produk yang akan Anda jual, apakah ada kompetitor dan apa kelebihan serta kekurangan produk Anda dibanding kompetitor, serta bertanya-tanya ke orang banyak bagaimana respon mereka jika produk itu dijual di pasaran. Riset juga dapat dilakukan secara online. Anda bisa menggunakan tools online seperti Google Trend. Anda juga bisa mengontak pihak-pihak yang membuka jasa riset online, tentu sediakan dana untuk membayar jasa mereka. Data-data yang harus didapat meliputi berapa banyak yang membutuhkan produk Anda, daerah mana yang berpotensi membeli produk Anda, bagaimana trend produk Anda kedepannya. Meskipun Anda sudah memiliki pembeli tetap atau langganan, riset tetap diperlukan sebagai acuan untuk memperluas pemasaran. Ingat, penggunaan digital untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan.

Setelah data yang diperlukan untuk target pemasaran didapat, maka saatnya meninjau kesiapan produk yang akan Anda jual. Apakah barang ready stock alias siap sedia di gudang/rumah/toko, harus dipesan dulu di supplier/distributor, atau malah harus dibuat dulu yang membutuhkan waktu produksi agak lama. Kemudian cek juga berapa banyak yang dapat dipasok per hari atau per bulan. Cari tahu apakah barang yang akan dijual itu mampu dikirim melalui kurir umum atau khusus. Beberapa kurir tidak mau mengangkut produk cair, mudah terbakar, berbau tajam, atau bertekanan tinggi yang berpotensi meledak. Jangan sampai sudah stok barang tapi tidak ada yang sanggup mengirimkannya.

Kemasan

Kemasan produk itu penting. Pertama, untuk melindungi barang yang ada didalamnya dari gesekan, tumbukan, bocor, tergores, dll. Kedua, untuk kemudahan penggunaan. Kemasan makanan misalnya, ada yang dirancang untuk mudah dibuka dan dimakan langsung, tersedia tempat untuk sendok, sambal, saos dalam satu wadah yang mudah diakses pembelinya. Ketiga, sebagai nilai tambah estetika.

Banyak produk yang dikemas dalam kemasan yang lucu, cantik, imut-imut, atau ada juga yang kemasan berkelas mewah. Ini semua untuk nilai tambah. Penulis pernah membeli buku novel seharga 100rb hanya dikemas plastik kedap udara. Sewaktu berjalan-jalan ke toko buku, ada event dan penjualan produk limited edition. Buku yang sama dikemas dalam kardus edisi khusus dibentuk seperti rumah, dilengkapi dengan aksesoris seperti kartu dan pembatas buku, dijual dengan harga 500rb. Bukunya sama, isinya sama, kemasannya beda, harganya (jauh) lebih mahal.

Kemasan terbukti mampu menaikkan nilai jual dengan menambah kepercayaan pembeli terhadap produk yang dijual. Anda tentu pernah melihat sedotan plastik. Umumnya dikemas per 50-100 biji dalam satu kemasan plastik transparan. Tapi di cafe-cafe atau restoran, ada yang dikemas per satu sedotan dengan kemasan kertas lapis plastik. Terkesan eksklusif dan higienis sekali.

Pengepakan Produk

Pengepakan atau Packing Produk diperlukan untuk keperluan pengiriman barang melalui Kurir. Pengepakan tergantung definisi Produk Anda. Apakah produk pecah belah, produk cair, produk yang tidak boleh dibalik, dll. Pengepakan bisa dilakukan dengan kardus, karton, bubble wrap, plastik, kayu, aluminium, dll. Ekspedisi atau Kurir juga memiliki aturan tertentu untuk pengepakan barang, misalnya wajib penggunaan kayu palet untuk barang keramik.

Anda harus siapkan pengepakan dengan baik, baik itu pembelian satuan ataupun grosir. Jangan sampai barang rusak saat dikirimkan karena pengepakan kurang kuat. Salah satu penyebab komplain tertinggi di marketplace adalah barang diterima dalam kondisi cacat/hancur akibat pengepakan asal-asalan saat pengiriman. Sekali pembeli kecewa, sulit untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap usaha Anda lagi. Kurir ekspedisi biasanya menyediakan layanan pengepakan sekaligus asuransi pengiriman. Tidak ada salahnya hal ini dijadikan bahan pertimbangan.

 

Lanjut ke Bagian 2 : Media Penjualan

 

 


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder
Send this to a friend