“Bagaimana mendapatkan modal untuk usaha?”
Pertanyaan diatas sering saya jumpai jika sudah diskusi masalah wirausaha. Banyak yang berpendapat bahwa mencari pinjaman Bank/Lembaga keuangan adalah cara yang tepat, tapi saya tidak setuju. Pinjaman atau hutang, apalagi yang berbunga, untuk memulai suatu usaha adalah tindakan yang beresiko. Selain konsekuensi kebelakang, anda harus mencicil atau mengembalikan pinjaman, juga memecah konsentrasi anda. Anda akan selalu kepikiran jatuh tempo hutang dan tidak fokus ke pengembangan usaha. Pinjaman atau hutang Bank/Lembaga keuangan bisa digunakan untuk pengembangan usaha, bukan untuk awal membuka usaha.
Beberapa cara berikut adalah tips untuk mendapat modal untuk membuka usaha :
1. Modal dari Orang Tua.
Cara paling mudah dapat modal, ya minta ke orang tua. Ini bukanlah hal yang tabu atau manja, justru jika kita bisa meyakinkan orang tua bahwa kita ada rencana buka usaha sendiri untuk hidup mandiri, kemungkinan besar akan didukung. Tinggal bagaimana cara meyakinkannya saja, karena sebagian orang tua ingin anaknya bisa jadi pegawai di perusahaan besar, bukan buka usaha sendiri.Untuk memperbesar rasa tanggung jawab dan memotivasi anda dalam bekerja, jadikan dana dari orang tua itu sebagai pinjaman yang nantinya akan anda kembalikan jika kita sudah sukses dalam usaha. Buktikan kepada orang tua anda, jika anda serius dalam berusaha.
2. Menabung.
Menabung adalah cara yang mudah tapi membutuhkan kesabaran. Biasanya cara ini ditempuh jika anda sebelumnya adalah pegawai yang ingin berpindah karier menjadi pengusaha, atau anda ingin membuka cabang penghasilan lain dengan buka usaha sendiri. Sisihkan sebagian dari penghasilan untuk ditabung, kelak jika sudah mencapai nilai minimum untuk usaha, bisa digunakan sebagai modal. Tapi menabung menuntut kesabaran dan ketekunan, serta banyak godaan konsumtif yang menggoda. Jika anda tahan, maka anda dapat modal usaha yang tidak beresiko.
3. Jual Aset Pribadi.
Jual motor atau tanah atau apapun yang anda miliki saat ini untuk modal usaha. Cara ini dapat ditempuh, asalkan aset yang anda jual bukan aset produktif atau aset yang berguna untuk mendukung jalannya usaha anda kelak. Percuma saja dapat modal jika anda tidak mampu menjalankan usaha karena tidak ada sarana yang tersisa.Banyak orang salah mengartikan hal ini dengan cara menjaminkan aset ke bank/lembaga keuangan untuk mendapat modal, karena merasa bahwa dana yang didapat itu adalah dari aset mereka, padahal itu adalah pinjaman yang berbunga-bunga dan cukup menjerat wirausahawan saat awal-awal membuka usaha. Hindari hutang!
4. Kemitraan.
Kemitraan berarti mencari teman untuk diajak kerjasama usaha. Jika anda punya keahlian dan rencana produk yang bisa dijual, maka anda cari rekan yang memiliki dana modal. Rekan yang anda jadikan mitra bisnis harus satu visi dan misi serta adanya perjanjian dan keterbukaan dalam usaha. Rekan anda harus mampu terlibat didalam bisnis dan memiliki kemampuan untuk berperan dalam mendukung usaha, selain tentunya punya dana untuk modal. Resiko dalam hal ini, bisa jadi rekan anda tidak paham seluk beluk usaha atau mau untungnya saja. Banyak orang yang bersedia diajak kerjasama karena hanya melihat keuntungan saja, giliran perusahaan ada masalah, lantas dengan mudah menunjuk anda yang salah kelola. Mencari kambing hitam adalah kebiasaan yang sudah membudaya. Hati-hati dan cari rekan yang tepat.
5. Investor.
Jika kemitraan biasanya rekan dilibatkan dalam usaha, maka untuk investor biasanya hanya setor modal dan menyerahkan pengelolaan usaha sepenuhnya kepada anda. Sama seperti kemitraan, cari investor yang paham benefit dan resiko dari bisnis yang akan anda jalankan. Buat kesepakatan apa saja hak dan kewajiban investor dan anda, jangan sampai satu pihak ingin untungnya saja, sementara pihak lain menanggung semua resikonya.Biasanya investor akan melihat latar belakang anda terlebih dahulu sebelum sepakat untuk memodali usaha anda. Jadilah orang yang bertanggung jawab dan jaga nama baik serta reputasi anda.
0 Comments