Pemasaran Digital, UMKM Wajib Alokasikan Modal
Ketika beberapa pedagang Tanah Abang mengeluh bahwa mereka sudah membuat akun media sosial serta cuap-cuap live disana tapi tetap tidak ada penontonnya, apalagi pembelinya, disinilah ada salah kaprah tentang aktifitas Pemasaran Digital atau Digital Marketing.
Sebagai bagian dari Bisnis, Pemasaran Digital adalah proses yang strategis dan sistematis, bukan insidentil atau instan. Kelebihan Pemasaran Digital dibanding pemasaran konvensional adalah pada Target Pelanggan. Pemasaran Digital memiliki kemampuan untuk memastikan konten yang dipasang bisa dilihat oleh orang yang memang memiliki minat dan menyukai kontennya. Disinilah perlunya modal, baik itu waktu, tenaga, dan utamanya adalah biaya, untuk mencapai target yang diinginkan. Tidak ada pemasaran digital yang gratis sepenuhnya.
Mesin Pencari ( Search Engine )
Jika ingin bisnis dan usaha mudah ditemukan oleh orang-orang yang googling, maka Anda akan memerlukan website dan domain internet. Ini artinya harus menyewa hosting, domain, dan kemungkinan jasa desain website. Toh jika desain web dilakukan sendiri, hosting dan domain tetap wajib dibeli. Domain adalah entitas bisnis di dunia internet sekaligus merek dagang. Ini bukan sekedar nama, tapi menjadi Company Branding yang sebaiknya dimiliki oleh UMKM mengingat perdagangan dan pemasaran digital sudah semakin familiar di masyarakat. Bayangkan jika Anda memiliki toko dengan nama Maju Sejahtera kemudian pesaing membeli domain majusejahtera.com atau majusejahtera.id terlebih dahulu, maka anda akan kesulitan mengembangkan branding usaha karena pelanggan yang mencari di internet akan menemukan website kompetitor anda alih-alih web usaha anda.
Langkah berikutnya adalah Iklan. Mesin Pencari seperti Google dan Bing membuka jasa pemasangan iklan sebagai bisnis utamanya. Maka untuk menempatkan website Anda di jajaran teratas dari hasil pencarian atau memastikan website dikunjungi oleh orang-orang yang memang tertarik dengan produk anda, jalan paling cepat adalah dengan memasang iklan. Dan ini berbayar.
Orang yang mencari produk Anda di internet akan melihat iklan, dari situ jika mereka klik iklannya, akan dibawa ke website usaha Anda. Setelahnya, tergantung bagaimana copy writing dan desain dari website itu, apakah menarik atau tidak untuk memikat pengunjung melakukan pembelian produk. Semua proses ini membutuhkan waktu untuk monitoring, tenaga untuk membuat desain dan artikel, serta biaya berlangganan domain, hosting, dan pemasangan iklan.
Media Sosial
Bagaimana dengan Media Sosial?
Setali tiga uang dengan Mesin Pencari, Media Sosial juga memiliki Core Business di Periklanan. Facebook, Instagram, Youtube, dan TikTok menyediakan fasilitas untuk iklan berbayar.
Anda mungkin bisa membuat konten organik seperti status atau foto dan video, tapi jangkauan konten gratis seperti ini tidak bisa jauh dan luas. Konten organik hanya sekitaran lingkar pertemanan dan follower anda saja. Itupun tidak semua teman dan pengikut akan melihat status Anda.
Berbeda dengan iklan berbayar. Kita bisa dengan mudah melakukan target pelanggan berdasarkan posisi geografis, demografis (usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, pekerjaan, dll), psikografis, sampai ke Perilaku orang tersebut, apakah suka traveling, suka memasak, suka membaca buku, dsb. Tentu semua penyesuaian ini membuat iklan akan dilihat oleh orang yang tepat. Iklan berbayar juga memungkinan jangkauan pelanggan diluar lingkar pertemanan dan pengikut.
Anda bebas mentarget siapapun dan dimanapun, semua dikonversi dengan biaya iklan itu sendiri. Semakin besar biayanya, semakin banyak orang yang melihat iklan Anda.
Lokapasar (Marketplace)
Bukankah kita bisa membuat toko gratis di Marketplace?
Marketplace atau Lokapasar adalah bisnis. Daftar dan buka toko memang gratis tapi tidak demikian jika kita ingin tetap eksis dengan tingkat penjualan yang meningkat. Sekedar punya toko tidak menjamin pembeli akan datang dan membeli produk yang dijual. Persaingan antar toko di marketplace sangat ketat. Begitu mudahnya orang membuka toko, membuat membludaknya jumlah toko yang ada yang menjual produk yang sama. Mau tidak mau setiap pemilik toko harus melakukan pemasaran yang aktif untuk bersaing dengan yang lain.
Disinilah pengelola marketplace menawarkan sederet paket pemasaran digital. Mulai dari pembagian level toko. Semakin tinggi level toko, semakin mendapat kesempatan tampil di depan ketika ada pembeli yang mencari produk di marketplace. Tapi ini tidak gratis, ada potongan sekian persen untuk setiap penjualan sesuai dengan level tokonya.
Berikutnya adalah fasilitas pendukung penjualan seperti Bebas Ongkir, Kupon Diskon, Cashback, Big Sale, dll yang semuanya itu digunakan untuk menarik pembeli. Konsekuensinya adalah pemotongan biaya dari hasil penjualan produk.
Pengelola Marketplace juga menawarkan iklan, baik iklan produk maupun iklan toko. Disini berlaku sistem pembayaran pertayangan atau pembayaran per klik iklan. Anda bisa dikenai biaya untuk per sekian tayangan iklan atau bisa juga dipungut dari setiap kunjungan yang dilakukan oleh calon pembeli dari iklan Anda. Ini tergantung paket iklan yang ditawarkan dan dipilih oleh pemilik toko.
Kesimpulan
Apa yang saya gambarkan diatas itu kenyataan yang harus dihadapi oleh UMKM atau Pelaku Usaha jika ingin terjun ke Dunia Pemasaran Digital. Itupun belum cukup, Anda masih dituntut untuk membangun Jejaring. Mengapa ketika tampil Live tidak ada yang menonton? Ini karena Anda tidak memiliki Jejaring Penggemar atau Pelanggan. Tidak serta merta video atau live video yang disiarkan diketahui orang banyak. Butuh usaha membangun Branding disini, dimulai dari mengikuti komunitas, membangun pertemanan, membagi-bagi hadiah (gift) saat live, berkunjung ke channel-channel lain dan membentuk jejaring sendiri. Butuh waktu, tenaga, dan biaya untuk ini. Bahkan cara tercepat dengan menyewa jasa influencer pun membutuhkan uang.
Jadi, UMKM wajib mengalokasikan modal untuk pemasaran digital, bukan menganggap semuanya ini bisa dilakukan secara gratisan.
0 Comments