bisnis Archives - Andi Micro Teknologi Digital dan Bisnis Wirausaha Thu, 30 Jul 2020 01:35:37 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.1 https://andimicro.com/wp-content/uploads/2017/07/cropped-cropped-logo-andimicro-trans2-1-32x32.png bisnis Archives - Andi Micro 32 32 Membangun UMKM Digital (Bag1) : Produk https://andimicro.com/membangun-umkm-digital-bag1-produk/ https://andimicro.com/membangun-umkm-digital-bag1-produk/#respond Thu, 09 Jul 2020 09:43:42 +0000 https://andimicro.com/?p=991 Setelah sebelumnya saya membuat seri Artikel UMKM Go Online, sekarang saatnya menerapkan secara langsung bagaimana membangun UMKM Digital itu. UMKM Digital merupakan transformasi dari UMKM konvensional atau bisa jadi sepenuhnya digital. Dengan sistem online, tentu penjual akan merasakan dampak positif dan memperbesar peluang seperti memperluas jangkauan pembeli, otomasi penjualan dan Read more…

The post Membangun UMKM Digital (Bag1) : Produk appeared first on Andi Micro.

]]>
Setelah sebelumnya saya membuat seri Artikel UMKM Go Online, sekarang saatnya menerapkan secara langsung bagaimana membangun UMKM Digital itu. UMKM Digital merupakan transformasi dari UMKM konvensional atau bisa jadi sepenuhnya digital. Dengan sistem online, tentu penjual akan merasakan dampak positif dan memperbesar peluang seperti memperluas jangkauan pembeli, otomasi penjualan dan laporan keuangan, integrasi pembayaran dan kurir, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Deskripsi Produk

Sebelum mulai membangun UMKM Digital, ada baiknya menelaah Produk apa yang ingin dijual. Lakukan Riset Pasar. Ada banyak cara melakukan riset pasar. Anda bisa langsung terjun ke lapangan, mengamati situasi dan kondisi berkaitan dengan Produk yang akan Anda jual, apakah ada kompetitor dan apa kelebihan serta kekurangan produk Anda dibanding kompetitor, serta bertanya-tanya ke orang banyak bagaimana respon mereka jika produk itu dijual di pasaran. Riset juga dapat dilakukan secara online. Anda bisa menggunakan tools online seperti Google Trend. Anda juga bisa mengontak pihak-pihak yang membuka jasa riset online, tentu sediakan dana untuk membayar jasa mereka. Data-data yang harus didapat meliputi berapa banyak yang membutuhkan produk Anda, daerah mana yang berpotensi membeli produk Anda, bagaimana trend produk Anda kedepannya. Meskipun Anda sudah memiliki pembeli tetap atau langganan, riset tetap diperlukan sebagai acuan untuk memperluas pemasaran. Ingat, penggunaan digital untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan.

Setelah data yang diperlukan untuk target pemasaran didapat, maka saatnya meninjau kesiapan produk yang akan Anda jual. Apakah barang ready stock alias siap sedia di gudang/rumah/toko, harus dipesan dulu di supplier/distributor, atau malah harus dibuat dulu yang membutuhkan waktu produksi agak lama. Kemudian cek juga berapa banyak yang dapat dipasok per hari atau per bulan. Cari tahu apakah barang yang akan dijual itu mampu dikirim melalui kurir umum atau khusus. Beberapa kurir tidak mau mengangkut produk cair, mudah terbakar, berbau tajam, atau bertekanan tinggi yang berpotensi meledak. Jangan sampai sudah stok barang tapi tidak ada yang sanggup mengirimkannya.

Kemasan

Kemasan produk itu penting. Pertama, untuk melindungi barang yang ada didalamnya dari gesekan, tumbukan, bocor, tergores, dll. Kedua, untuk kemudahan penggunaan. Kemasan makanan misalnya, ada yang dirancang untuk mudah dibuka dan dimakan langsung, tersedia tempat untuk sendok, sambal, saos dalam satu wadah yang mudah diakses pembelinya. Ketiga, sebagai nilai tambah estetika.

Banyak produk yang dikemas dalam kemasan yang lucu, cantik, imut-imut, atau ada juga yang kemasan berkelas mewah. Ini semua untuk nilai tambah. Penulis pernah membeli buku novel seharga 100rb hanya dikemas plastik kedap udara. Sewaktu berjalan-jalan ke toko buku, ada event dan penjualan produk limited edition. Buku yang sama dikemas dalam kardus edisi khusus dibentuk seperti rumah, dilengkapi dengan aksesoris seperti kartu dan pembatas buku, dijual dengan harga 500rb. Bukunya sama, isinya sama, kemasannya beda, harganya (jauh) lebih mahal.

Kemasan terbukti mampu menaikkan nilai jual dengan menambah kepercayaan pembeli terhadap produk yang dijual. Anda tentu pernah melihat sedotan plastik. Umumnya dikemas per 50-100 biji dalam satu kemasan plastik transparan. Tapi di cafe-cafe atau restoran, ada yang dikemas per satu sedotan dengan kemasan kertas lapis plastik. Terkesan eksklusif dan higienis sekali.

Pengepakan Produk

Pengepakan atau Packing Produk diperlukan untuk keperluan pengiriman barang melalui Kurir. Pengepakan tergantung definisi Produk Anda. Apakah produk pecah belah, produk cair, produk yang tidak boleh dibalik, dll. Pengepakan bisa dilakukan dengan kardus, karton, bubble wrap, plastik, kayu, aluminium, dll. Ekspedisi atau Kurir juga memiliki aturan tertentu untuk pengepakan barang, misalnya wajib penggunaan kayu palet untuk barang keramik.

Anda harus siapkan pengepakan dengan baik, baik itu pembelian satuan ataupun grosir. Jangan sampai barang rusak saat dikirimkan karena pengepakan kurang kuat. Salah satu penyebab komplain tertinggi di marketplace adalah barang diterima dalam kondisi cacat/hancur akibat pengepakan asal-asalan saat pengiriman. Sekali pembeli kecewa, sulit untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap usaha Anda lagi. Kurir ekspedisi biasanya menyediakan layanan pengepakan sekaligus asuransi pengiriman. Tidak ada salahnya hal ini dijadikan bahan pertimbangan.

 

Lanjut ke Bagian 2 : Media Penjualan

 

 

The post Membangun UMKM Digital (Bag1) : Produk appeared first on Andi Micro.

]]>
https://andimicro.com/membangun-umkm-digital-bag1-produk/feed/ 0
Penyebab Gagalnya Mendapatkan Proyek https://andimicro.com/penyebab-gagalnya-mendapatkan-proyek/ https://andimicro.com/penyebab-gagalnya-mendapatkan-proyek/#respond Wed, 13 Feb 2019 01:47:46 +0000 https://andimicro.com/?p=915 Jika Anda seorang entrepreneur pemula, maka mendapat tawaran proyek-proyek seperti mendapat durian runtuh, langsung dikejar habis-habisan dengan mengerahkan segenap tenaga. Tapi jangan kaget, jika kelak meskipun segala upaya telah dicurahkan, proyek yang manis tidak pernah didapatkan. Apa saja penyebabnya? Berikut ini kita ulas satu persatu. 1. Tidak sesuai kebutuhan klien Read more…

The post Penyebab Gagalnya Mendapatkan Proyek appeared first on Andi Micro.

]]>
Jika Anda seorang entrepreneur pemula, maka mendapat tawaran proyek-proyek seperti mendapat durian runtuh, langsung dikejar habis-habisan dengan mengerahkan segenap tenaga. Tapi jangan kaget, jika kelak meskipun segala upaya telah dicurahkan, proyek yang manis tidak pernah didapatkan.

Apa saja penyebabnya? Berikut ini kita ulas satu persatu.

1. Tidak sesuai kebutuhan klien

Anda merasa apa yang ditawarkan sudah cocok dengan keinginan klien, tapi Anda mungkin tidak sadar bahwa hal itu tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan klien. Bisa jadi Anda menawarkan solusi yang muluk-muluk atau malah menawarkan solusi yang terlalu sederhana yang dianggap tidak menyelesaikan masalah mereka.

Kesalahan analisis penawaran seperti ini bisa jadi dari pihak Anda yang kurang teliti membaca permintaan atau bisa juga karena klien kurang memberi informasi yang pas, sehingga Anda kesulitan menerjemahkan keinginan klien. Perbanyak pengalaman komunikasi dan perluas wawasan akan bisa membantu Anda memahami maksud klien.

2. Melebihi budget yang tersedia

Apapun yang ditawarkan, jika tidak bisa terbayar, tidak akan diambil oleh klien. Anda mungkin terpengaruh dengan permintaan klien sehingga memasang produk-produk dan layanan terbaik yang bisa diberikan. Hal ini tentu berimbas ke harga jual dan menaikkan harga penawaran ke klien. Pada akhirnya proyekpun gagal didapat karena overbudget.

Pastikan di depan berapa kemampuan finansial klien dalam membiayai proyek yang diminta. Hal ini mungkin sulit karena klien biasanya tidak mau buka-bukaan didepan. Anda bisa melakukan investigasi kecil-kecilan atau pancingan dalam pembicaraan di meeting yang menyangkut soal anggaran. Anda juga bisa mencari harga pembanding ke perusahaan-perusahaan lain, misalnya dengan bertanya penawaran ke mereka seolah-olah Anda pemilik proyek serupa. Jangan fokus ke permintaan klien, karena biasanya klien minta sesuatu yang muluk dengan biaya yang serendah-rendahnya. Intinya pastikan anggaran dan sesuaikan dengan penawaran.

3. Ketidaklengkapan Administrasi

Kadang klien mensyaratkan bahwa pemenang Proyek harus memiliki sertifikasi kualifikasi tertentu atau bentuk usahanya minimal PT (Perseroan Terbatas). Disini mau tidak mau Anda harus mengikuti dan memenuhi syaratnya atau jika memang tidak bisa, ya ikhlaskan saja. Untuk mencegah hal ini merugikan Anda, mungkin Anda bisa mulai menganalisis, apakah calon-calon klien yang Anda bidik selalu mensyaratkan hal ini atau tidak serta apakah sebaiknya Anda mengurus perijinan dan kelengkapan administrasi ini didepan sebagai berjaga-jaga jika nanti diminta oleh klien. Semua tergantung dari target Anda dan kemampuan modal finansial. Ada baiknya hal ini dipertimbangkan didepan.

4. Kredibilitas diragukan

Solusi sudah oke, harga penawaran masuk di pagu anggaran, tapi jika kredibilitas Anda diragukan, kemungkinan proyek lepas dari tangan. Banyak penyebabnya, Pertama bisa jadi karena Anda pemain baru dan belum dikenal sehingga klien kurang percaya Anda mampu mengerjakan dengan baik. Kedua, bisa jadi Anda pernah bermasalah dengan klien yang lain, sehingga nama Anda terlanjur cacat. Ketiga, mungkin klien melihat dari segi fisik, kantornya, mobilnya, tampilan Anda yang kurang wow, dll.

Untuk permasalahan pertama, sebaiknya Anda memperbanyak relasi. Gabung dan aktif dalam organisasi, asosiasi, komunitas akan membantu Anda memperbanyak kenalan dan memperbesar peluang Anda mendapatkan rekomendasi untuk maju proyek. Untuk faktor kedua, tidak ada cara lain selain evaluasi dan perbaikan diri. Seperti kata pepatah Trust takes years to build, seconds to break, and forever to repair . Dan untuk faktor yang ketiga, saran saya tidak usah diambil pusing. Sesuaikan dengan kebutuhan saja, jangan mengumbar modal hanya untuk gengsi. Klien yang baik tidak melihat fisik, tapi menilai kemampuan Anda. Jika ada klien yang hanya mementingkan adanya kantor yang wah sementara dana Anda terbatas, sebaiknya abaikan saja dan cari klien yang lain.

5. Ada Oknum yang minta Fee

Ini sudah jadi rahasia umum di beberapa Proyek bahwa ada pihak-pihak yang mengincar keuntungan pribadi dalam setiap penyelenggaraan Proyek. Biasanya pihak-pihak yang berkuasa memberikan keputusan atau pihak yang menghubungkan dengan pemegang kebijakan. Jika tidak dapat fee atau fee yang kurang dari ekspektasi mereka, kemungkinan proyek akan dilempar ke saingan Anda. Silahkan bijaksana dalam menyikapi hal ini, keputusan ditangan Anda.

6. Klien punya rekanan lain

Biasanya dan sering terjadi, petinggi di perusahaan atau instansi klien sebenarnya sudah punya langganan perusahaan yang biasanya mengerjakan proyek-proyek mereka. Jika rekanan mereka kerja cukup baik dan tidak mengecewakan, maka peluang Anda untuk dapat proyek itu pasti menipis. Jangan putus asa, tidak jarang Pemenang Proyek juga mencari perusahaan subkontraktor untuk membantu mereka. Jika Anda pernah maju tender dan dikenal oleh Perusahaan pemenang tender, kemungkinan Anda bisa diajak bergabung.

Persoalan lain, sudah jadi rahasia umum jika ada pimpinan yang memiliki kepentingan pribadi dan mengajukan rekanannya sendiri. Bisa jadi karena mereka bekerjasama lama dan si pimpinan ini mendapatkan keuntungan personal dari perusahaan itu atau sebab lain. Intinya, tidak tertutup kemungkinan dalam suatu tender sudah ada pesanan dari pimpinan tentang siapa yang menang. Jika begini situasinya, ikhlaskan saja jika Anda kalah dan tetap semangat cari peluang lain.

7. Hanya untuk Pembanding dan Pendamping

Ini salah satu situasi negatif dalam tender Proyek baik Swasta maupun Pemerintahan. Anda hanya diposisikan sebagai pembanding saja, dalam arti harga penawaran Anda hanya digunakan sebagai pagu anggaran. Ilustrasinya seperti ini, ada proyek X. Klien ingin tahu berapa budget Proyek X, maka mereka akan mencari tahu ke beberapa perusahaan yang memberikan layanan tersebut. Mereka tidak ada niat menjadikan Anda penggarapnya karena sudah punya Rekanan lain. Mereka hanya perlu tahu harga sebagai bahan tawar menawar dengan rekanannya sendiri.

Hal lain yang kurang lebih sama, klien hanya ingin menjadikan Anda pendamping tender. Harga yang dikumpulkan dari berbagai perusahaan hanya digunakan sebagai syarat bahwa lelang telah dilakukan dan tentu saja Jago nya sendiri yang menang dengan harga penawaran yang paling rendah dibanding dengan para pesaingnya.

8. Pencurian Ide dan Konsep

Orang boleh bilang bahwa ide dan konsep yang tidak diwujudkan itu tidak ada nilainya, tapi ini kurang tepat. Ide dan Konsep tetap berharga dan ini masuk ke HKI (Hak atas Kekayaan Intelektual), masalah diwujudkan atau tidak itu urusan belakangan. Beberapa klien yang licik meminta penawaran lengkap dengan janji muluk, pada akhirnya mereka hanya ingin melihat ide dan konsep serta cara merealisasikannya yang tercantum dalam Proposal Penawaran Anda, untuk kemudian dikerjakan sendiri.

Atau dalam situasi lain, Proposal Anda dilelangkan diantara rekanan-rekanan mereka sendiri, siapa yang sanggup mengerjakan. Sementara Anda, termenung di pojokan berharap ada telpon dari klien untuk menindaklanjuti proposal penawaran. Hal yang tidak pernah terjadi.

Untuk mengatasi hal ini, usahakan Proposal dibuat sesimple mungkin, gambaran umum yang jelas, serta jangan menyertakan hal yang terlalu detail. Penawaran umum semacam ini juga perlu melihat gelagat dari klien. Jika klien baru dan Anda tidak terlalu kenal, berikan penawaran umum. Beda jika klien sudah sering kerjasama dan berhasil mewujudkan proyek-proyeknya, maka Anda bisa berikan proposal yang detail.

The post Penyebab Gagalnya Mendapatkan Proyek appeared first on Andi Micro.

]]>
https://andimicro.com/penyebab-gagalnya-mendapatkan-proyek/feed/ 0
UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 3) https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui-bag-3/ https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui-bag-3/#respond Tue, 25 Sep 2018 04:35:34 +0000 https://andimicro.com/?p=734 Artikel ini adalah lanjutan dari UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 2)  Aplikasi Online – Offline Setelah berkenalan dengan Website, Toko Online, Marketplace, dan Medsos, kini saatnya Anda mengenal tentang Aplikasi Online dan Offline. Ini adalah aplikasi yang membantu kegiatan usaha Anda. Jika ingin UMKM Go Online, tidak cukup Read more…

The post UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 3) appeared first on Andi Micro.

]]>
  • Artikel ini adalah lanjutan dari UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 2) 
  • Aplikasi Online – Offline

    Setelah berkenalan dengan Website, Toko Online, Marketplace, dan Medsos, kini saatnya Anda mengenal tentang Aplikasi Online dan Offline. Ini adalah aplikasi yang membantu kegiatan usaha Anda. Jika ingin UMKM Go Online, tidak cukup hanya punya website atau toko online saja, tapi harus juga didukung oleh Aplikasi Produktif. Aplikasi Online atau Daring (Dalam Jaringan) adalah aplikasi yang bisa diakses melalui Internet, sedangkan Aplikasi Offline atau Luring (Luar Jaringan) adalah aplikasi yang hanya bisa diakses dari Komputer dimana aplikasi itu terinstal.

    Aplikasi apa yang Anda butuhkan?

    Semua tergantung dari jenis usaha Anda. Intinya dengan menggunakan aplikasi maka pengelolaan usaha Anda menjadi efektif dan efisien. Beberapa jenis aplikasi untuk usaha adalah sbb :

    1. Aplikasi Keuangan atau Akuntansi

    Ini aplikasi yang penting bagi usaha, karena dengan adanya aplikasi akuntansi ini maka semua pencatatan keuangan, keluar masuk uang, hutang piutang, neraca, laporan laba rugi, bahkan sampai pajak pun tercatat dengan baik. Bisnis yang baik itu diketahui dari laporan keuangannya, karena hanya dengan catatan keuangan inilah dapat dianalisa dimana kelemahan dan keunggulan usaha kita, untuk kemudian dijadikan evaluasi dan dicari solusi pembenahannya kedepan.

    Banyak merek aplikasi ini mulai yang dijual umum atau bahkan pesanan khusus. Carilah aplikasi akuntansi yang sesuai kebutuhan. Jika perusahaan Anda masih kelas UMKM, tidak perlu beli aplikasi mahal-mahal kelas Enterprise, mubazir uiy…

    2. Aplikasi Stok Barang 

    Aplikasi kedua ini penting bagi yang usahanya berkaitan dengan jual beli barang atau retail. Tentunya sebagai pemilik bisnis kita harus tahu berapa stok yang ada, mana saja produk yang laris dan produk yang tidak laku, berapa kebutuhan stok barang untuk satu gerai, dll. Aplikasi stok barang mencatat perputaran barang, mulai barang datang sampai barang terjual.

    3. Aplikasi Kasir / POS

    Aplikasi ini berguna untuk bisnis Retail atau Makanan, misalnya kafe, resto, warung makan, dll. POS ini bukan kantor Pos, tapi kepanjangan dari Point Of Sales. Aplikasi ini digunakan untuk mencatat dan mengelola transaksi penjualan. Biasanya ada fitur cash register seperti di supermarket, pembeli bawa barang belanjaan ke kasir, kemudian kasir scan melalu barcode dan muncul tagihan di struk. Segala pencatatan keuangan dari POS umumnya masuk ke aplikasi akuntansi.

    4. Aplikasi Manajemen Pegawai

    Aplikasi ini digunakan untuk mengelola karyawan seperti penempatan karyawan, penggajian dan bonus, penghargaan, pemberhentian kerja, promosi jabatan, dll. Dengan aplikasi ini Anda lebih mudah dalam mengawasi dan mengelola pegawai.

    5. Aplikasi Manajemen Proyek

    Ini biasanya digunakan untuk UKM yang ‘bermain’ proyek seperti sektor Properti, Teknologi, Komunikasi, dll. Aplikasi ini mencatat dan menyusun jadwal proyek, penempatan peralatan, kebutuhan bahan, timeline, alokasi SDM, dll.

    Tentunya masih banyak aplikasi-aplikasi produktif lainnya yang tidak bisa saya tulis disini, bisa keriting tangan saya dan Anda yang baca juga pasti akan bosan.

     

    Jenis Aplikasi berdasarkan Medianya :
    1. Aplikasi Desktop

    Aplikasi desktop diinstall di PC atau Laptop. Ada juga orang yang menyebutnya Aplikasi berbasis Sistem Operasi tertentu, misalnya MS Windows atau Linux. Mengapa disebut berbasis OS tertentu? Ya karena hanya bisa diinstall di OS tersebut. Misalnya aplikasi berbasis Linux, tidak bisa diinstall di MS Windows atau MacOS.

    Aplikasi ini bisa bersifat Online atau Offline. Paling banyak berbasis MS Windows. Biasanya kita temui untuk aplikasi-aplikasi Akuntansi atau POS lokal. Untuk yang sifatnya offline, maka data hanya ada di komputer yang terinstall aplikasi ini. Jika komputernya rusak berat atau terserang virus, ciaooo… Datanya hilang!

    Keunggulan aplikasi ini adalah simple, mudah diinstall, tinggal klik next…next…finish saja.

    2. Aplikasi berbasis Web

    Aplikasi berbasis Web umumnya digunakan secara online, tapi ada juga beberapa yang digunakan secara offline dengan membuat standalone web server ( apa pulak ini standalone webserver!?)

    Jadi begini, jika aplikasi desktop diinstall di komputer/PC atau Laptop, maka aplikasi web diinstall di server. Untuk akses ke aplikasi ini cukup menggunakan Web Browser seperti Chrome, Firefox, Safari, dll. Jika digunakan sebagai aplikasi online, maka aplikasi berbasis web ini diinstall di Hosting atau Server yang terhubung ke Internet, biasanya dengan cara menyewa ke provider hosting, sama seperti Website.

    Keunggulannya :

    1. Dapat diakses dari berbagai jenis peralatan mulai Smartphone, Tablet, PC, Laptop
    2. Dapat diakses dari berbagai Sistem Operasi
    3. Umumnya dapat berjalan lancar disemua Web Browser

    Ingat, Anda hanya perlu browser saja untuk akses ke aplikasi berbasis web ini, jadi cukup fleksibel karena tidak bergantung dengan peralatan tertentu dan bisa pindah-pindah dari gadget ke komputer/laptop dan sebaliknya. Aplikasi jenis ini juga cukup nyaman untuk di monitoring. Datanya terkonsolidasi di server sehingga cukup aman jika ada kerusakan peralatan lokal.

    3. Aplikasi Mobile

    Aplikasi ini muncul dan berkembang pesat di era smartphone. Tentu saja karena aplikasi ini diinstall di peralatan mobile seperti smartphone, tablet, dll. Umumnya tetap OS based, karena aplikasi Android tidak bisa diinstall di Iphone dan begitu pula sebaliknya.

    Sedikit berbeda dari Aplikasi Desktop, cara install aplikasi mobile biasanya melalui App Store yang disediakan oleh developer OS nya. Misalnya untuk aplikasi Iphone bisa diinstall secara online melalui Apps Store milik Apple, dan aplikasi untuk Android bisa diinstall melalui Playstore milik Google. Ada jaminan keamanan jika install melalui Store ini karena sudah diperiksa terlebih dahulu oleh pihak developer untuk memastikan aplikasi itu tidak mengandung kode yang berbahaya bagi penggunanya. Tapi, Anda tetap masih bisa install app mobile langsung dari file installernya, tentunya dengan resiko tanggung penumpang.

    Biasanya aplikasi mobile digunakan untuk memperluas layanan menjangkau konsumen dan rekanan, sementara itu untuk urusan konfigurasi dan monitoring, digunakan aplikasi berbasis web yang bisa diakses dengan mudah dari komputer. Kedua aplikasi ini terhubung ke database yang sama, jadi memungkinkan terjadinya berbagi data yang sama.

    Keunggulan dari Aplikasi Mobile adalah sbb :

    1. Dapat ditempatkan di market store masing-masing developer OS nya, sehingga mudah diinstall oleh semua pengguna OS yang bersangkutan dan aman dari kode berbahaya.
    2. Dapat dipasang di semua perangkat yang kompatibel dengan OS nya. Misalnya App untuk Android maka umumnya bisa diinstall di semua smartphone dan gadget berbasis Android.
    3. Bisa memanfaatkan fitur-fitur aplikasi lain yang terintegrasi dengan Gadgetnya, misalnya aplikasi bisa menggunakan Google Maps, GPS, dan melakukan panggilan langsung melalui jalur GSM provider Simcardnya.

    Penutup

    Inilah 3 seri ulasan saya tentang apa-apa yang harus diketahui UMKM untuk Go Online atau UMKM Digital. Era millenium memang jagad dunia maya disesaki dengan hal-hal digital dan berbau IT. Tapi bukan tanpa sebab, karena memang persaingan bisnis semakin ganas. Pemanfaat TI dalam bisnis mampu mengakselerasi proses bisnis menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien, jadi siapapun pengusahanya yang tidak mampu beradaptasi dan menerapkan teknologi informasi dalam menyokong usahanya, akan tergilas jaman.

    Jelas ? Atau tambah mumet?

    Jangan kuatir, untuk urusan Bisnis berbasis Teknologi, serahkan saja ke Websindo. Gitu aja kok repot. 🙂

    The post UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 3) appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui-bag-3/feed/ 0
    UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 2) https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui-bag-2/ https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui-bag-2/#respond Tue, 25 Sep 2018 03:29:26 +0000 https://andimicro.com/?p=725 Artikel ini adalah lanjutan dari UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 1)  Marketplace Sudah kita singgung di artikel sebelumnya, bahwa Toko Online juga bisa menjadi bagian dari Marketplace. Apa itu Marketplace ? Marketplace adalah Pasar Online, atau ada yang juga menyebutnya sebagai Mall Online, terserah aja mau pake istilah Read more…

    The post UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 2) appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    Artikel ini adalah lanjutan dari UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 1) 

    Marketplace

    Sudah kita singgung di artikel sebelumnya, bahwa Toko Online juga bisa menjadi bagian dari Marketplace. Apa itu Marketplace ?

    Marketplace adalah Pasar Online, atau ada yang juga menyebutnya sebagai Mall Online, terserah aja mau pake istilah yang mana. Intinya didalam Marketplace ada banyak toko online. Contoh Marketplace ditanah air adalah Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blanja, dll.

    Kelebihan dan Kekurangan Marketplace

    Dengan marketplace, Anda bisa mempunyai toko online dengan cepat, mudah, dan umumnya Gratis. Anda tidak perlu pusing-pusing mengadakan toko online sendiri, sewa domain dan hosting, serta integrasi fitur-fitur kasir, stok, kurir, payment gateway, dll. Semua disediakan oleh Pengelola Marketplace. Anda tinggal buat toko online disana, dan langsung berjualan.

    Ini menguntungkan baik untuk penjual sambilan atau UMKM yang serius jual produk, bahkan dropshipper juga ikut nimbrung disana. Marketplace juga sering mengadakan promo-promo menarik pembeli, misalnya promo gratis ongkir atau promo diskon besar-besaran. Siapa yang menalangi? Tenang, bukan Anda, tapi pengelola marketplace yang menalangi ongkir dan diskon yang mereka buat itu. Pembayaran yang anda terima tetap sesuai harga jual produk, tidak berkurang.

    Tapi, Marketplace juga punya kekurangan. Anda akan bersaing secara brutal disana. Mmm… mungkin istilah brutal itu berlebihan, tapi yah untuk menggambarkan persaingan di marketplace seperti itu. Pembeli dengan mudah menemukan penjual produk yang termurah. Penjual-penjual dengan kocek tebal, dengan mudah memesan fitur iklan dan menempatkan toko mereka dibarisan terdepan jika pembeli mencari barang. Pengelola marketplace tertentu juga memaksa pembeli untuk melihat produk-produk saingan anda saat mereka sedang mampir ke etalase toko anda dengan memasang iklan disana. Bayangkan jika punya toko berjualan baju merek A, kemudian di dalam toko anda ada spanduk gede yang isinya foto baju dengan merek sama yang harganya lebih murah yang ditawarkan di toko tetangga. Apa ga dongkol?

    Tapi Anda tidak bisa protes, lha wong tokonya aja gratis, ga bayar, ya sudah terima saja adu domba dari pengelola marketplacenya.

    Beberapa Marketplace ada yang menerapkan biaya berlangganan untuk memiliki Toko disana. Saya tidak mau sebut, tapi bisa dicari di Mbah Google, hehe…  Biasanya marketplace berbayar menawarkan fitur-fitur yang lebih privasi dan eksklusif. Misalnya penggunaan domain sendiri, Anda dapat memajang domain www.usahakita.com sebagai alamat dari Toko Online di Marketplace berbayar tadi. Hal yang mustahil bisa dilakukan di Marketplace Gretongan (gratis).

    Toko Online di Media Sosial

    Perilaku berjualan dikalangan pelaku usaha di media sosial (medsos) biasanya seperti ini, buat akun personal atau page atau group, kemudian posting status berjualan produknya. Simple seperti orang berjualan kacang di Terminal. Tentu sangat menguntungkan berjualan di medsos karena umatnya banyak. Rata-rata pelakunya aktif di Facebook, Instagram, dan Twitter, tiga medsos besar yang memang nyaman dibuat promosi produk.

    Tapi sebenarnya di medsos seperti Facebook juga disediakan fitur Shop alias Toko Online, contohnya seperti ini Netsindo FB Shop. Sayangnya toko online di medsos ini tidak menyediakan perangkat seperti kasir, payment gateway, kurir, dll, jadi cuma berfungsi untuk memajang produk di etalase. Jika ada yang minat? Diarahkan untuk chatting. Maklum, mungkin sulit untuk medsos menyediakan integrasi dengan payment gateway dan kurir lokal di tiap-tiap negara, bisa puyeng si Mark Zuckerberg ntar.

    Medsos lain yang jadi favorit berjualan adalah di Instan Messenger seperti Whatsapp, Line, Kakao, Telegram, dan yang sudah hilang dari peredaran, BBM. IM seperti ini bisa dibuat group tertentu khusus untuk jual beli. Kelemahan paling utama adalah sangat cepatnya suatu komentar tertutupi oleh komentar-komentar lainnya sehingga alih-alih dibaca pemirsa yang lain, komentar iklan yang susah payah dibuat, justru mudah tenggelam oleh komentar iklan yang lain. Untuk itu biasanya group-group di instan messenger dibuat oleh satu pemilik usaha untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pelanggannya sendiri seputar produk dan layanan usahanya, jadi tidak untuk pemasaran produk dari pihak lain.

    Jadi apa yang bisa dilakukan di Media Sosial ?

    1. Anda bisa membuat akun pribadi sebagai akun untuk berjualan. Tapi hati-hati untuk menyusun narasinya, jangan sampai teman-teman anda kabur dari pertemanan karena dibombardir iklan 3x sehari seperti minum obat saja.  
    2. Anda bisa membuat Page atau halaman khusus untuk berberjualan. Biasanya page ini adalah nama usaha. Istilah untuk masing-masing medsos mungkin berbeda-beda, tapi gampangnya ini adalah akun khusus perusahaan/badan usaha. Keistimewaan akun jenis ini adalah untuk iklan. Umumnya pengelola medsos menawarkan fitur iklan berbayar hanya untuk akun jenis Page ini, bukan akun Personal. 
    3. Anda bisa membuat Group. Nah ini tempat yang nyaman untuk berberjualan tanpa takut diomeli teman sebagai spammer iklan. Buatlah group dengan tema khusus berjualan atau ikut group berjualan. Pastikan Anda membaca dan mematuhi peraturan yang ada di sana dan satu lagi, sebelum memposting iklan produk, Pastikan! bahwa itu diposting di group berjualan. Jangan ngawur posting iklan obat kuat di group yang bahas tentang agama atau teknologi, hancur reputasi Anda.
    4. Anda bisa membuat shop di page. Ingat, shop hanya bisa dibuat di page khusus perusahaan. Ini berlaku di Facebook, entah di medsos yang lain. 

    Iklan Medsos

    Keunggulan dari Medsos adalah iklan. Paling gampang ya Anda bisa posting link/URL dari website atau toko online Anda ke akun medsos, dan sebarkan ke teman-teman yang ada disana. Bahkan link produk baik di Toko Online milik sendiri maupun di Marketplace bisa dibagikan disana. Ini tentunya hanya bisa dilihat oleh teman-teman anda, follower anda, dan 1 level dibawahnya. Atau Anda bisa posting di Group, tentunya hanya anggota group itu yang bisa lihat, syukur-syukur tidak tenggelam oleh status-status yang lain.

    Bagaimana jika ingin iklan kita dilihat oleh semua calon konsumen? Misalnya jual sepatu remaja, maka iklannya hanya bisa dilihat oleh remaja seluruh Indonesia? Jawabnya ya iklan berbayar.

    Medsos menyediakan opsi untuk iklan status atau produk atau link web/toko online, secara berbayar. Banyak paket yang disediakan tergantung dari jangkauan iklannya atau berapa banyak yang click iklannya. Macam-macam dah metodenya, kalau pusing, bisa di konsultasikan ke tim Websindo saja. Kita tangani kebutuhan dan target iklan yang seperti apa keinginan klien.

    Lanjut ke BAGIAN 3 …

    The post UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 2) appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui-bag-2/feed/ 0
    UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 1) https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui/ https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui/#respond Tue, 25 Sep 2018 02:13:01 +0000 https://andimicro.com/?p=717 Banu adalah pemilik toko kelontong. Pagi hari dia bangun dan cek website, merubah beberapa deskripsi tentang usahanya dan menambahkan beberapa produk ke aplikasi Toko Online yang terintegrasi dengan Website. Setelah puas, dia buka aplikasi laporan keuangan, cek kondisi keuangan saat ini dan berapa omzet serta profit yang sudah dicapai. Ada Read more…

    The post UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 1) appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    Banu adalah pemilik toko kelontong. Pagi hari dia bangun dan cek website, merubah beberapa deskripsi tentang usahanya dan menambahkan beberapa produk ke aplikasi Toko Online yang terintegrasi dengan Website. Setelah puas, dia buka aplikasi laporan keuangan, cek kondisi keuangan saat ini dan berapa omzet serta profit yang sudah dicapai. Ada beberapa tagihan yang harus dibayar. Kemudian buka aplikasi stok barang. Ada peringatan disana tentang beberapa item produk yang sudah dalam keadaan kosong dan perlu stok ulang. Banu mengawasi grafik persediaan barang dan penjualan, dia berfikir untuk mencoret beberapa produk yang kurang laku untuk dijual dan menambahkan beberapa produk yang cukup populer di kalangan pembelinya. Banu melihat ada notifikasi pemesanan beberapa barang. “Saatnya kerja..!”

    Bejo adalah pemilik warung bakso dan mie ayam MAS BEJO. Total dia punya 3 warung yang tersebar di kota tempat tinggalnya. Pagi ini setelah sarapan, Bejo buka laptop yang terhubung ke internet. Dilihatnya grafik persediaan barang. Ada 1 warung yang persediaan Kecap dan Tomatnya sudah hampir habis. Bejo melanjutkan ke grafik penjualan, “Mm.. Warung A selalu kekurangan bakso, rata-rata jam 5 sore sudah habis. Laris sekali disana, tampaknya harus tambah stok”, pikirnya. Kemudian matanya melirik ada notifikasi email. Ternyata email dari seorang pelanggan yang berkeinginan kerjasama bagi hasil untuk buka warung yang ke 4. Bejo memberi balasan dan bersedia untuk bertemu siang nanti.

    Yanti adalah seorang mahasiswi, disela-sela kuliah dia menambah penghasilan dengan usaha jual busana muslim. Tidak ada toko fisik, semua dilakukan di rumah kontrakannya. Beberapa barang distok sendiri dan sisanya sistem dropship, atau hanya membantu penjualan barang milik supplier. Yanti membuka toko virtual di beberapa marketplace online besar, diantaranya di BukaToko dan Lapakpedia. Pagi ini sebelum berangkat kuliah, Yanti cek HP Androidnya, ada beberapa pemesanan barang dari toko-toko virtualnya. Dia mencatat setiap pemesanan untuk diproses nanti. Yanti melakukan order ke supplier untuk melayani pemesanan dropship, kemudian membuka aplikasi chatting dan menghubungi temannya. “Sis.. ada order nih, ready ya”

    Apa itu Go Online ? 

    Ilustrasi diatas menggambarkan tentang 3 orang pengusaha UMKM yang menjalankan aktifitas usahanya menggunakan teknologi informasi. Sebenarnya gaung UMKM Go Online sudah disuarakan sejak lama, tapi banyak pihak khususnya pengusaha UMKM yang tidak paham apa itu, pokoknya asal online saja sudah cukup. Asal punya website kemudian dijuluki UMKM Go Online, asal punya toko online kemudian ngakunya sudah Go Online. Tidak ada salahnya, tapi kurang tepat. Go Online tidak sekedar online, tapi ini bisnis Bung! Buat apa online kalau tidak bisa mendongkrak pendapatan!?

    Website, Toko Online, dan Aplikasi Online

    Banyak yang bingung tentang 3 istilah diatas, akhirnya dipukul rata. Mari kita bahas satu persatu, tentunya dengan bahasa sederhana supaya bisa dipahami.

    Website

    Website ibarat adalah rumah di dunia maya atau internet. Namanya juga rumah, pasti ada alamatnya dan alamat ini yang kita sebut dengan Domain. Contoh alamatnya www.andimicro.com , ini adalah alamat “Rumah” saya di internet. Rumah ini saya isi dengan artikel-artikel yang bisa dibaca seluruh orang didunia yang akses melalui internet ke alamat rumah saya tadi. Saya sebut ini Rumah baca, soalnya cuma untuk dibaca-baca saja. Saya juga punya beberapa rumah yang lain, misalnya di www.websindo.com , ini adalah Rumah Bisnis karena isinya tentang gambaran usaha dan penawaran produk, harapannya ada pembeli yang mau mampir dan order produk disana. Rumah-rumah ini terserah saja mau dijadikan apa oleh Pemiliknya, rumah baca, rumah bisnis, rumah politik, rumah narsis ( isinya foto-foto dan kegiatan-kegiatan narsis doank ), dll.  Rumah-rumah ini tentunya memerlukan tempat untuk berdiri, ini kita sebut dengan Hosting. Hosting adalah tempat rumah-rumah maya ini berada, bentuknya bisa sharehosting atau bisa server sendiri. Umumnya diletakkan di perusahaan hosting, dengan biaya sewa pertahun atau perbulan untuk kaplingannya.

    Oke, jadi karena pembicaraan kita kali ini adalah UMKM Go Online, maka rumah yang tepat adalah rumah bisnis. Isinya adalah gambaran usahanya seperti apa, layanan yang diberikan apa saja, produk yang dijual, serta hal-hal lain berkaitan dengan usaha Anda. Anggap aja ini kantor pribadi.

    Jadi jika kita ingin punya Website, maka yang diperlukan adalah :

    1. Desain Web. Anda bisa belajar sendiri misalnya WordPress, untuk membuat web yang ciamik, atau Anda bisa pesan ke jasa-jasa pembuatan website seperti ke Websindo. Desain web harus menarik dan informatif karena disinilah calon pembeli Anda akan berkunjung. Jika Website tidak menarik dan lemot (lambat aksesnya) maka calon pembeli menjadi ilfil dan kabur ke tetangga sebelah.
    2. Domain. Anda bisa memilih nama domain yang cocok dengan usaha. Ingat, kadang nama domain yang diinginkan sudah dimiliki oleh orang lain, maka alternatifnya anda cari kombinasi nama-nama yang sesuai dengan usaha. Agak sedikit tricky memang. Domain berlaku sistem sewa pertahun dengan harga yang variatif, antara 50rb/tahun sampai 500rb/tahun tergantung ekstensi domainnya, misalnya .com harganya 100rb-150rb/tahun, tapi .id bisa sampai 250rb/tahun. 
    3. Hosting. Seperti yang saya jelaskan diatas, hosting berlaku sistem sewa pertahun atau perbulan tergantung paketnya. Biasanya faktor pembeda paket hosting adalah kapasitas penyimpanannya, ada yang 1GB, 2 GB, dst. Semakin besar daya tampung datanya, semakin mahal sewanya. 
    4. Konten atau isi Website. Jelas sebuah website harus ada kontennya, bisa artikel, grafis, foto, video, dll. Semakin sering diupdate konten sebuah website, semakin menarik untuk dikunjungi.

    Toko Online

    Apa itu Toko Online? Ya toko yang bisa diakses secara online, hehe..

    Sama seperti toko fisik, di toko online juga dipajang produk-produk yang dijual. Anda bisa melihat-lihat gambarnya, mengetahui ukurannya, mendapatkan informasi tentang fiturnya, dll. Bedanya anda tidak perlu datang ke lokasi tokonya, cukup dari gadget saja.

    Perlengkapan Toko Online umumnya :

    1. Etalase, ini untuk memajang barang dagangan. Etalase dilengkapi dengan deskripsi produk, gambar/foto produk, informasi ketersediaan produk, dan fasilitas pembelian secara online.
    2. Keranjang Belanja. Sama seperti jika Anda ke supermarket, tentunya produk-produk yang dibeli masuk ke troli atau keranjang belanja dulu, baru dibawa ke kasir untuk dibayar. Dalam hal toko online, ini juga sama.
    3. Kasir. Ini fitur yang mengatur metode pembayaran, mengirim invoice atau tagihan, mencetak struk atau bukti pemesanan dan bukti pembayaran.
    4. Kurir. Fitur kurir digunakan untuk memilih kurir pengiriman barang. Di Indonesia banyak sekali kurir ekspedisi yang melayani pengiriman barang ecommerce.
    5. Payment Gateway. Fitur ini berguna untuk menangani pembayaran. Payment gateway menyediakan berbagai macam metode pembayaran yang bisa dipilih oleh pembeli, misalnya melalui Kartu Kredit, Online Banking, Transfer Bank, Fintech, atau melalui Merchant seperti minimarket, kios, dll. 
    6. Kontak. Fitur kontak wajib ada di Toko Online. Bentuknya bisa formulir online atau chat. Formulir online biasanya dikirimkan ke email, sementara chat bisa langsung sebagai salah satu fitur di toko online atau menggunakan aplikasi chatting pihak ketiga yang terintegrasi ke toko online Anda. 
    7. Notifikasi. Tidak lengkap sebuah Toko Online tanpa fitur Notifikasi atau Pemberitahuan. Notifikasi bisa dikirimkan untuk Pembeli dan juga untuk Pemilik Usaha. Dengan adanya notifikasi maka baik pembeli maupun pemilik usaha dapat mengetahui prosesnya. Sungguh sayang jika pemilik usaha tidak mengetahui adanya pemesanan barang karena tidak mendapat notifikasi apapun , pembeli bakal lari ke toko saingan.

    Toko online ada 4 jenisnya :

    1. Merupakan fitur tambahan dari Website. Jadi toko online akan menjadi bagian dari website. Contohnya adalah Woocommerce yang dapat dipasang di WordPress. Ini toko online paling populer yang digunakan didunia. Toko Online jenis ini memerlukan hosting.
    2. Merupakan aplikasi berbasis web tersendiri, terpisah dari website. Contohnya adalah Prestashop. Sama seperti no 1, Aplikasi Toko Online memerlukan hosting.
    3. Merupakan bagian dari Marketplace. Toko online tipe ini yang paling mudah dibuat dan dikelola, tidak memerlukan pengetahuan teknis dan umumnya Gratis!
    4. Merupakan bagian dari Media Sosial. Beberapa medsos besar seperti Facebook menyediakan Toko Online instan langsung di sana, tentunya Gratis. Target pemasaran dan pembelinya, ya akun-akun medsos yang jumlahnya ratusan juta itu.

    Apakah usaha Anda memerlukan Website atau Toko Online atau keduanya?

    Maka perlu dianalisa kembali, seperti apa model bisnisnya. Jika bisnis jualan properti misalnya, maka cukup memiliki website dan fitur contactform saja. Anda bisa memajang foto rumah-rumah, toko, atau bangunan lainnya yang dijual di Website, jika ada pembeli yang berminat, bisa isi formulir kontak online disana.

    Namun, jika usahanya adalah dagang atau retail, bisa jadi perlu adanya Toko Online. Dengan Toko Online maka jangkauan pembeli bisa lebih luas lagi dan semua urusan bisa diotomasi. Ingat, punya toko online bukannya menambah ribet pekerjaan, tapi mempermudah usaha. Pastikan Toko Online Anda memenuhi 7 fitur diatas, jika tidak, maka Anda akan sibuk sendiri.

    Ingin punya Toko Online, hubungi saja Websindo.

    Lanjut ke BAGIAN 2 …

    The post UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 1) appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui/feed/ 0
    3 Hal Membantu Usaha Teman Yang Bisa Berubah Jadi Buruk https://andimicro.com/3-hal-membantu-usaha-teman-yang-berubah-jadi-buruk/ https://andimicro.com/3-hal-membantu-usaha-teman-yang-berubah-jadi-buruk/#respond Sat, 15 Sep 2018 04:24:27 +0000 https://andimicro.com/?p=694 Ada 3 hal yang sebenarnya tujuannya baik, tapi jika terjadi hal yang tidak diinginkan, nama kita yang kena getahnya. 1. Merekomendasikan Seseorang untuk bekerja di tempat kenalan. Tujuannya jelas membantu orang lain, tapi kalau tidak selektif benar-benar, dan terjadi hal negatif terhadap yang bersangkutan, imbasnya bisa ke kita. Saya pernah Read more…

    The post 3 Hal Membantu Usaha Teman Yang Bisa Berubah Jadi Buruk appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    Ada 3 hal yang sebenarnya tujuannya baik, tapi jika terjadi hal yang tidak diinginkan, nama kita yang kena getahnya.

    1. Merekomendasikan Seseorang untuk bekerja di tempat kenalan.

    Tujuannya jelas membantu orang lain, tapi kalau tidak selektif benar-benar, dan terjadi hal negatif terhadap yang bersangkutan, imbasnya bisa ke kita.
    Saya pernah merekomendasikan orang kerja di perusahaan teman, tapi ternyata dia malas dan keluar dari kerjaan dalam hitungan 1 bulan saja. Kejadian lain, malah ada yang bikin onar di tempat kerjaan. Ujungnya kena protes : “Dia gue terima karena liat elo, tapi malah bikin kacau disini”

    Seringkali orang menerima kenalan kita karena melihat kitanya, bukan karena melihat calon tenaga kerjanya. Kepercayaan kita yang jadi jaminannya. Dan jika terjadi hal negatif, maka akan jadi situasi yang sulit bagi kita karena kedua sisi adalah sama-sama teman.

    Saran : Seleksi dulu teman yang ingin kita rekomendasikan, apakah memang niat untuk kerja, punya kemampuan sesuai dengan lapangan kerja yang direkomendasikan, punya sikap dan kebiasaan yang baik, dan apakah bakal cocok bekerja di lingkungan kerja yang kita sarankan. Jika dirasa bakal tidak cocok, lebih baik carikan kerjaan lain yang sesuai dengan style dia atau jika memang tidak ada, bilang saja terus terang. Bukannya tidak ingin membantu, tapi berjaga-jaga juga perlu karena jangan sampai kepercayaan dan pertemanan rusak karena hal-hal diluar kontrol kita.

    2. Menyarankan jenis pekerjaan tertentu kepada teman.

    Ini hal yang sangat sepele, tapi kadang jadi serius jika terjadi apa-apa dengan usaha teman kita. Sering bukan karena saran kita tidak tepat, tapi karena yang menjalankan kurang kreatif. Dianggap bahwa usaha di bidang itu adalah jaminan kesuksesan tanpa memperhatikan hal-hal lain seperti belajar legalitas, belajar akuntansi keuangan, belajar marketing, dan tips trik lainnya dalam bisnis. Pokoknya dianggap kalau bisnis bangkrut berarti bidang kerjanya yang tidak cocok, bukan orangnya yang salah strategi dan yang memberi saranlah yang koplak.

    Saran : Menyarankan sesuatu yang positif adalah hal yang baik, terutama dengan menawarkan peluang kerja tertentu, tapi jelaskan benar-benar bahwa semua itu ada resikonya. Mau bisnis sedang booming atau bisnis baru, tetap ada resiko. Jangan hanya dijelaskan tentang keuntungan, tapi juga jabarkan apa-apa masalah yang sekiranya dapat menghadang didepan serta apa-apa yang harus dipersiapkan, terutama mental. Beri gambaran positif dan negatifnya, dan jika ingin melangkah kesana, semua pilihan dan resiko adalah tanggung jawab dia sendiri, kita cuma memberikan gambaran saja.

    3. Mengajak teman gabung ke suatu bisnis.

    Untuk yang satu ini memang harus benar-benar selektif. Kebiasan buruk jika orang diajak bisnis adalah ingin cari keuntungan yang besar dan jika terjadi masalah, maka cari kambing hitam. Yang cocok jadi kambingnya ya kita yang ngajak, siap untuk disembelih, hehe…
    “Loe kan udah pengalaman usaha, katanya untung, kok sekarang malah rugi, balikin modal gue”
    Ujung-ujungnya kita dicap sebagai Penipu. Yes..!

    Saran :  Bisnis apapun yang kita tawarkan, baik sebagai rekan usaha atau bisnis apa, jelaskan benar-benar apa hak dan kewajibannya. Apa posisi yang bisa dia pilih dan resikonya.
    Praseleksi itu penting, perhatikan apakah orang ini cocok untuk berfikir dan bertindak ala wirausahawan, apakah dia sanggup menanggung kerugian dan kebangkrutan, apakah dia ada pengalaman bisnis sebelumnya, bagaimana sikap dan pembawaannya, apa dia bisa diajak berfikir bersama-sama mencari solusi akan semua masalah yang ada, dll.

    Satu hal lagi, semua urusan usaha harus ada hitam diatas putihnya, jangan kesepakatan-kesepakatan bawah tangan, jangan mudah bilang “Gampang itu,..bla..bla..bla…” Jangan sungkan-sungkan karena teman. Harus berani tegas dan sedikit sadis.

    Tidak semua orang paham apa sebenarnya wirausaha itu, dan apapun kerjasamanya pasti didepan akan terasa manis, entah kalau dikemudian hari ada masalah, kemungkinan besar bakal terasa pahit. Pastikan calon rekan kita paham benar apa untung dan ruginya bisnis yang akan dijalani ini dan bagaimana kesepakatannya jika terjadi masalah. Sedia payung sebelum hujan. Bahas yang jeleknya dulu, agar masing-masing punya pegangan yang pasti untuk bertindak sesuai dengan situasi. Oleh karena itu, lebih baik kelahi dulu didepan, agar bisnis bisa berjalan dengan langgeng.
    —–

    Kesimpulan

    Tidak perlu paranoid dan antipati terhadap orang lain. Membantu orang lain itu adalah hal yang baik, apapun tanggapannya. Tapi berjaga-jaga dan selektif adalah ikhtiar kita agar kedepan nama baik dan professionalisme kita terjaga juga mampu membina dan mempertahankan tali silaturrahmi sesama teman/saudara. Jika sudah melakukan seleksi dan tetap terjadi hal yang buruk, Wallahu a’lam.

    The post 3 Hal Membantu Usaha Teman Yang Bisa Berubah Jadi Buruk appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    https://andimicro.com/3-hal-membantu-usaha-teman-yang-berubah-jadi-buruk/feed/ 0
    Untung Rugi Ecommerce dari sisi Pembeli https://andimicro.com/untung-rugi-ecommerce-dari-sisi-pembeli/ https://andimicro.com/untung-rugi-ecommerce-dari-sisi-pembeli/#comments Sun, 06 Aug 2017 00:59:52 +0000 http://andimicro.com/?p=520 Ecommerce dan Online Shop tumbuh bak cendawan di musim hujan. Dukungan teknologi yang semakin maju dan semakin luasnya penetrasi internet di masyarakat membuat bisnis berjualan secara online ini kian berkembang. Tapi apa keuntungan dan kerugiannya? Kali ini kita tinjau dari sisi pembeli, apa saja untung rugi berbelanja secara online. KEUNTUNGAN Read more…

    The post Untung Rugi Ecommerce dari sisi Pembeli appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    Ecommerce dan Online Shop tumbuh bak cendawan di musim hujan. Dukungan teknologi yang semakin maju dan semakin luasnya penetrasi internet di masyarakat membuat bisnis berjualan secara online ini kian berkembang.

    Tapi apa keuntungan dan kerugiannya?

    Kali ini kita tinjau dari sisi pembeli, apa saja untung rugi berbelanja secara online.

    KEUNTUNGAN

    1. Harga Produk

    Sistem online tidak terikat ruang, sehingga dengan sistem ini konsumen bisa langsung menghubungi produsen atau penjual kelas distributor sekalipun. Bahkan banyak penjual-penjual grosir yang membuka paket eceran di Toko Online atau Marketplace. Tentunya ini menguntungkan pembeli karena bisa mendapat harga lebih murah daripada harus beli ke toko fisik dimana produknya sudah melalui berbagai tingkat rantai distribusi.

    2. Jenis Produk

    Jenis produk yang terpampang di toko online atau marketplace beraneka ragam, mulai produk yang umum sampai produk-produk khusus atau limited edition. Banyak ragam dan jenis barang ini memudahkan pembeli dalam mencari dan mengambil keputusan untuk membeli produk. Barang yang dijual pun tidak musti barang baru, bahkan barang-barang bekas juga bisa dijual secara online. Hal ini berguna bagi pembeli yang mencari barang pengganti yang sudah tidak di produksi lagi atau barang koleksi lama yang sudah tidak dijual lagi di toko resmi.

    3. Banyak Toko

    Toko online baik yang berdiri sendiri maupun yang tergabung di Marketplace jumlahnya ribuan. Hal ini berkaitan dengan aturan main yang fleksibel. Penjual tidak harus punya toko fisik ataupun ijin legalitas badan usaha untuk bisa membangun Toko Online. Cukup daftar akun, tentukan nama toko, pajang produk, dan langsung berjualan. Pembeli dengan mudah mencari melalui mesin pencari online atau mesin pencari di Marketplace untuk melihat toko-toko yang ada. Tidak cocok dengan toko yang satu, bisa pindah ke toko yang lain tanpa beralih dari tempat duduk. Hal ini menghemat waktu dan tenaga daripada keliling pasar mencari barang.

    4.  Waktu Layanan

    Banyak toko online yang membuka waktu layanan yang fleksibel. Mereka tidak terikat dengan jam kerja, khususnya penjual perseorangan. Kapanpun pembeli ingin menghubungi, silahkan langsung call aja, biasanya langsung direspon kecuali ada kesibukan atau sedang tidur. Luwesnya jam buka toko ini memudahkan pembeli jika suatu saat membutuhkan produk tertentu diluar waktu kerja, mereka bisa langsung komunikasi dan pesan ke penjual online. Di beberapa marketplace, penjual bisa langsung pesan barang dan bertransaksi 24 jam nonstop. Sistem dan aplikasi mereka yang menangani segalanya, baik penjual dan pembeli tinggal mengikuti prosedur yang ada saja.

    5.  Transaksi Cepat dan Aman

    Khusus untuk point no 5 ini berlaku relatif, artinya tergantung dari sistem apa yang digunakan oleh toko online yang bersangkutan. Banyak toko online sudah menerapkan aplikasi payment gateway sehingga pembeli bisa memilih berbagai macam metode pembayaran, mulai dari kartu kredit, kartu debit, online banking, atau bayar via layanan supermarket rekanan. Untuk sisi keamanan, hal yang umum berlaku dalam belanja online adalah sistem escrow. Escrow berarti pembeli akan mentransfer uang ke rekening pihak ketiga, kemudian ketika barang sudah sampai dengan baik, maka dana akan diteruskan ke rekening penjual. Pembeli aman karena jika barang tidak dikirim, maka dana akan dikembalikan ke rekening pembeli. Sistem ini umumnya diterapkan di Marketplace, sehingga pembeli dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman.

     

    KERUGIAN

    1. Ongkos Kirim

    Ongkos kirim adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam sistem belanja online. Hal ini wajar karena biasanya transaksi antar penjual dan pembeli dilakukan secara online dan tanpa tatap muka sehingga pembeli tidak bisa mengambil sendiri barang pesanannya. Untuk beberapa kasus, jika penjual memiliki toko fisik maka transaksi bisa dilakukan secara offline atau bisa juga dengan COD (Cash on Delivery). Tapi pada intinya, ongkos kirim adalah variabel yang akan menambah budget belanja pembeli. Dalam beberapa hal, seringkali ongkos kirim lebih mahal dibanding harga barang.

    2. Waktu Kirim

    Dengan menggunakan kurir, maka waktu kirim tergantung dari paket yang dipilih dan kredibilitas perusahaan kurir yang bersangkutan. Hal ini juga bergantung dari waktu respon dan tindakan dari penjual, apakah penjualnya responsif atau ‘lelet’. Pembeli tidak memiliki pilihan apapun selain menunggu datangnya barang. Gabungan antara waktu pengepakan dan pengiriman barang ini seringkali jadi kendala Pembeli untuk segera menggunakan produk pesanannya, apalagi jika pembeli dibatasi oleh waktu untuk segera menggunakan produk yang dibelinya.

    3. Spesifikasi Produk

    Apa yang terpampang di toko online kadang berbeda dengan barang yang dikirim, entah karena pintarnya fotografernya dalam memproduksi foto produk sehingga terlihat bagus, salah kirim barang, atau memang sengaja dikirim barang yang berbeda. Pembeli bergantung pada foto produk yang di pajang penjual saja, jika fotonya sedikit dan kurang bisa menggambarkan spesifikasi barangnya, maka pembeli akan kesulitan untuk mengetahui kondisi barang dengan pasti. Kadang juga ada penjual merahasiakan adanya cacat atau rendahnya kualitas produk. Dalam hal ini pembeli bergantung penuh kepada kepercayaan bahwa Penjual hanya menjual produk yang bermutu, dan jika hal itu tidak terjadi, maka siap-siap kecewa.

    4. Stok Produk

    Membeli secara online hanya melihat gambar yang dipajang dan deskripsi yang disertakan. Pembeli tidak bisa memastikan ketersediaan barang dan apakah penjual memiliki stok barang secara riil. Seringkali stok yang ditulis tidak pernah diupdate, sehingga ketika transaksi dilakukan, ternyata barangnya kosong. Kendala lain dengan adanya Dropshipper, yaitu penjual yang hanya sebagai perantara saja, tidak memiliki stok barang, bahkan barang dikirim langsung dari lokasi agen/distributor/penjual lain ke pembeli atas nama penjual dropshipper tersebut. Hal ini cukup merepotkan pembeli karena seringkali dropshipper baru mengecek barang ketika transaksi sudah terjadi. Jika barang kosong, maka pembeli gigit jari dan membuang-buang waktu hanya untuk meminta pengembalian dana.

    5. Pengembalian Barang

    Barang yang dibeli secara online biasanya akan sulit di retur kecuali ada kesepakatan dan aturan tentang hal ini dari toko online nya. Seandainya bisa pun, akan menambah budget pembelian karena ongkos kirim yang ditanggung oleh pembeli menjadi dua kali lipat, apalagi untuk ongkos kirim yang mahal. Ini akan memberatkan pembeli.

    6. Larangan Produk Tertentu

    Tidak semua produk bisa diperjualbelikan secara online, dan tidak semua produk yang dijual bisa dikirim melalui kurir. Ada produk-produk tertentu yang ditolak oleh kurir karena melanggar aturan pengiriman barang, misalnya produk gas bertekanan (aerosol), produk mudah terbakar, produk cair tertentu, produk bahan makanan mentah, dll. Jika ada yang bisa mengirimkan, biasanya untuk keperluan pengiriman grosir atau dalam jumlah besar, bukan satuan.

    7. Penipuan

    Point ke 7 ini yang menjadi momok dalam bertransaksi secara online. Banyak terjadi penipuan, utamanya jika dana langsung ditransfer ke rekening penjual. Tidak ada jaminan penjual akan mengirimkan barang dan menempuh jalur hukum lebih mahal dan lama lagi. Akhirnya pembeli pun terpaksa pasrah ditipu.

     

    KESIMPULAN

    Belanja online memiliki banyak sisi positifnya bagi konsumen, khususnya dengan banyaknya variasi produk dan toko yang berjualan. Pembeli dengan mudah mencari dan memilih produk yang diinginkan tanpa perlu berkeliling kota, cukup buka laptop atau smartphone dan lakukan order secara online.

    Tapi dibalik kemudahan tentunya ada kekurangan. Utamanya adalah Penipuan. Meskipun negara kita sudah memiliki UU ITE yang dapat menjangkau kasus-kasus penipuan online tapi prosesnya panjang dan lama, tidak relevan untuk kasus-kasus pembelian barang yang tidak terlalu besar. Pada akhirnya Pembeli lah yang harus cerdas dalam memilih Penjual yang bereputasi. Saran penulis, gunakan Marketplace ternama. Marketplace adalah Pasar Online yang didalamnya banyak berdiri Toko Online. Pengelola Marketplace biasanya memiliki aplikasi dan sistem transaksi yang aman dan terpercaya. Sistem Escrow mereka menjamin bahwa dana akan tetap aman selama barang belum diterima pembeli. Tapi sekali lagi, cari Marketplace yang terpercaya.

     

    The post Untung Rugi Ecommerce dari sisi Pembeli appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    https://andimicro.com/untung-rugi-ecommerce-dari-sisi-pembeli/feed/ 1
    5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Mencari Rekan Bisnis https://andimicro.com/5-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat-mencari-rekan-bisnis/ https://andimicro.com/5-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat-mencari-rekan-bisnis/#respond Tue, 01 Aug 2017 09:28:41 +0000 http://andimicro.com/?p=377 Mencari rekan usaha ibarat mencari pasangan hidup di dunia bisnis. Faktor utama yang menentukan sukses atau tidaknya suatu bisnis adalah rekan atau yang biasanya disebut co-founder. Salah mendapatkan rekan bisa berakibat buruk dan awal runtuhnya usaha yang dirilis bersama. Ada 5 hal yang perlu diperhatikan saat mengajak seseorang untuk bersama-sama Read more…

    The post 5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Mencari Rekan Bisnis appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    Mencari rekan usaha ibarat mencari pasangan hidup di dunia bisnis. Faktor utama yang menentukan sukses atau tidaknya suatu bisnis adalah rekan atau yang biasanya disebut co-founder. Salah mendapatkan rekan bisa berakibat buruk dan awal runtuhnya usaha yang dirilis bersama.

    Ada 5 hal yang perlu diperhatikan saat mengajak seseorang untuk bersama-sama membangun usaha

    1. LOYALITAS

    Loyalitas adalah hal yang WAJIB ada dalam diri rekanan. Dunia usaha adalah dunia yang sangat dinamis, kadang suatu usaha itu berjalan dengan lancar tapi lebih banyak juga terkena rintangan, gangguan, dan kenyataan pahit yang musti dihadapi. Rekan yang loyal atau setia, akan sangat membantu disaat kondisi perusahaan sedang genting. Mereka akan tetap ada disisi anda, berjibaku menghadapi semua rintangan. Berfikir bersama-sama untuk mencari solusi terbaik bagi kelangsungan usaha.

    Jika rekanan tidak loyal, maka yang ada adalah anda siap dijadikan kambing hitam atas semua hal buruk yang terjadi. Alih-alih bekerjasama, rekan model seperti ini justru akan ikut-ikutan menambah beban dan menusuk dari belakang. Mereka akan memikirkan keselamatannya sendiri. Dan harusnya sebuah usaha itu bisa bertahan, malah menjadi bangkrut karena rekan yang tidak loyal seperti ini. Hindari dan buang jauh-jauh, meskipun mereka punya dana yang bisa berguna untuk modal usaha sekalipun. Jangan pernah kerjasama.

    2. JUJUR

    Point ke 2 yang WAJIB ada dalam diri calon rekanan adalah Kejujuran. Jujur disini berkaitan dengan pekerjaan, bukan untuk masalah pribadi. Karena usaha dibangun bersama-sama, maka segala urusan dan masalah yang menyangkut usaha patut didiskusikan bersama-sama juga. Rekan yang jujur akan memudahkan kita untuk mencari solusi pemecahan masalah.

    Hal ini akan bertolak belakang dengan rekan yang tidak jujur. Segala urusan bakal kacau balau, solusi yang diambil tidak tepat, dan bisa jadi usaha akan ambruk sebelum berkembang karena dihantam dari belakang oleh orang dalam sendiri. Jika calon rekanan diragukan kejujurannya, lebih baik tinggal saja.

    3. PENGALAMAN

    Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Setinggi-tinggi gelar akademis, jika tidak punya pengalaman menghadapi permasalahan riil di lapangan, maka pertimbangkan lagi untuk diajak membangun usaha. Tidak ada bisnis yang berjalan mulus dan tidak semua teori bisnis yang ditulis di buku-buku best seller itu bisa menjadi pemecahan masalah. anda akan memerlukan seseorang yang bisa berimprovisasi dalam mencari solusi. Seseorang yang kaya akan pengalaman sehingga memiliki insting yang bagus dalam mengambil keputusan.

    Rekanan yang tidak memiliki pengalaman biasanya cenderung ngeyel, atau malah sebaliknya pasrah habis-habisan. Jika terjadi masalah, akan sangat sulit sekali meminta masukan solusi dari mereka karena mereka tidak pernah menghadapi persoalan yang seperti itu. Jika memang terpaksa mendapat rekan yang tidak memiliki pengalaman, maka anda harus bisa memberi penjelasan tentang seluk beluk bisnis yang akan dijalankan sehingga mereka paham resikonya, tidak cuma melihat keuntungannya saja.

    4. KEAHLIAN

    Seseorang dengan keahlian yang dibutuhkan dalam membangun bisnis adalah potensi yang sangat berharga. Dengan rekan yang ahli, anda akan lebih mudah mendelegasikan tugas dan bersama-sama menjalankan Perusahaan. Keahlian disini meliputi Hard Skill dan Soft Skill. Jika anda ingin membangun bisnis IT misalnya, maka anda bisa mencari rekanan yang menguasai teknis IT. Atau jika anda sendiri ahli dalam bidang IT, maka anda harus mencari rekanan yang memiliki skill di bidang bisnis, manajemen, keuangan, atau pemasaran.

    Jika ada calon Rekanan yang tidak memiliki keahlian yang berguna dalam bisnis yang akan anda bangun, sebaiknya pertimbangkan kembali. Anda bisa menjadikannya sebagai penyandang dana atau rekanan pasif, tapi satu hal yang musti diperhatikan, bahwa anda akan sendirian dalam menjalankan usaha yang menyebabkan semua resiko jalan tidaknya perusahaan akan menjadi tanggung jawab anda. Siap?

    5. SEMANGAT

    Rekan yang bersemangat tinggi adalah bagian penting dalam usaha. Disaat merasa lelah dan letih dalam membangun usaha, apalagi jika ada terselip rasa ingin menyerah, seseorang dengan semangat tinggi akan selalu mengobarkan api perjuangan. Biasanya tipikal seperti ini adalah pekerja keras yang pantang menyerah. Selalu optimis dalam memandang suatu hal dan tidak akan mundur menghadapi segala rintangan.

    Tapi ada sisi negatif dari semangat tinggi yang overload. Bisa jadi harapan dan target terlalu muluk sehingga akan menyusahkan jalannya usaha. Ada baiknya semangat yang ada diimbangi oleh sifat realistis, karena bisnis itu tidak selalu maju terus pantang mundur, tapi adakala juga perlu berhenti, merubah arah, atau bahkan berjalan mundur sejenak untuk mencapai target yang lebih besar.

    KESIMPULAN

    Mencari rekanan yang baik memang susah, oleh karena itu sebaiknya berhati-hati. Jika usaha masih bisa dijalankan sendiri, maka jalankan aja sendiri, jangan buru-buru mencari rekan. Pilih dan seleksi rekanan dengan cermat, jangan hanya melihat omongannya saja atau melihat duitnya saja, karena bisnis memerlukan waktu yang lama untuk berkembang. Jangan sampai pada akhirnya anda sendiri yang kelimpungan karena rekan yang ada alih-alih bisa menjadi tandem yang baik malah menjadi musuh dalam selimut yang menggerogoti usaha.

     

    The post 5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Mencari Rekan Bisnis appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    https://andimicro.com/5-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat-mencari-rekan-bisnis/feed/ 0
    Bisnis adalah Kemampuan Menjual, bukan sekedar Keahlian Teknis https://andimicro.com/bisnis-adalah-kemampuan-menjual-bukan-sekedar-keahlian-teknis/ https://andimicro.com/bisnis-adalah-kemampuan-menjual-bukan-sekedar-keahlian-teknis/#respond Tue, 16 Aug 2016 03:39:00 +0000 Dalam tulisan yang lalu, saya gambarkan bahwa banyak teknisi IT sulit sekali beralih menjadi wirausahawan, ada 5 faktor yang saya ulas. Untuk memperjelas maksud saya, saya cerita kisah dua orang ini, sebut saja si Upin dan Ipin.    Si Upin menguasai keahlian perbaikan komputer PC sekaligus softwarenya, masalah jaringan sekedar Read more…

    The post Bisnis adalah Kemampuan Menjual, bukan sekedar Keahlian Teknis appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    Dalam tulisan yang lalu, saya gambarkan bahwa banyak teknisi IT sulit sekali beralih menjadi wirausahawan, ada 5 faktor yang saya ulas. Untuk memperjelas maksud saya, saya cerita kisah dua orang ini, sebut saja si Upin dan Ipin. 

     

    Si Upin menguasai keahlian perbaikan komputer PC sekaligus softwarenya, masalah jaringan sekedar bisa yang dasar-dasar saja. Setelah keluar dari kerjaan, dia buka toko service komputer kecil-kecilan. 


    Namanya baru buka, awal bulan dan beberapa bulan selanjutnya sepi order, apalagi tokonya di tempat terpencil, modalnya pas-pasan buat sewa doank, stok alat komputer juga hampir tidak ada. Untuk mengakali hal ini, dia mengumpulkan kardus bekas aksesoris komputer yang didapat dari teman-temannya yang kerja di toko komputer, kardus-kardus itu dipajang di rak kayu yang dibikinnya sendiri sehingga kesannya ada produk yang di pajang. 
     

    Si Upin orangnya juga tekun, merasa sebagai orang baru, dia jemput bola. Didatanginya relasi-relasi perusahaan tempat dia kerja dulu, ditawari jasa perbaikan komputer antar jemput plus di bersihkan kinclong seperti baru. Sementara toko-toko komputer rata-rata menunggu pelanggan datang bawa barang, si Upin aktif menawarkan jasa-jasanya. Single fighter kesana kemari hanya untuk perbaikan PC aja. 


    Seringkali si Upin menemukan kasus perbaikan yang dia belum ada ilmunya, tak lelah browsing kesana kemari buat cari solusi. Lama-lama usaha service si Upin dikenal teman-temannya dan pelanggan yang puas selalu kembali dan promosi kepada yang lain.Mulai ada tawaran untuk sub pekerjaan dari toko lain, service PC yang masuk ke toko komputer rekanan akan di kirim untuk di perbaiki oleh si Upin. 


    Si Upin pun mulai merekrut karyawan dan membuat CV. Tambah lama bisnis pun membesar, karena si Upin hanya fokus ke perbaikan PC, maka untuk perbaikan printer, laptop, dan jaringan, diserahkan ke rekanan si Upin tapi tetap atas nama perusahaan si Upin. Banyak distributor komputer yang menawari si Upin untuk jadi reseller, mulailah si Upin berani ambil proyek-proyek pengadaan, karena untuk mendrop barang, tidak perlu keluar modal diawal, distributor sanggup mengadakan berapapun jumlahnya dengan pembayaran mundur, asal sudah ada kontrak pasti dengan pelanggan. Toko si Upinpun semakin besar dan semakin banyak layanannya. 

     

    Si Ipin adalah teknisi yang cerdas dan pandai, lebih pandai dari si Upin. Tukang oprek kelas wahid dan pantang menyerah meskipun begadang tiap malam. Ipin juga keluar dari perusahaan yang sama dengan si Upin, tapi alih-alih mendirikan usaha sendiri, si Ipin memilih jadi operator warnet. Dia beralasan ilmunya kurang dan dengan kerja di warnet maka hobby ngoprek semakin dimanjakan. 

    Disana si Ipin banyak oprek tentang jaringan komputer, ini itu dihajarnya sampai bisa. Bisa satu, mencoba hal yang lain. Tapi tetap saja, si Ipin adalah OP Warnet yang dibayar untuk jaga warnet. 


    Tidak terasa sudah 5 tahun jadi op warnet, si Ipin merasa kemampuannya sudah oke untuk buka usaha sendiri, dan melihat si Upin yang cuma bisa service PC aja sukses, apalagi dia yang skillnya sudah mumpuni. 


    Si Ipin pun keluar dari kerjaan di Warnet. Bertahun-tahun oprek teknis, si Ipin hampir tidak punya relasi di luar sama sekali, selain sesama teknisi warnet. Mau buka toko komputer, ragu-ragu bagaimana cari pelanggannya, mau buka perusahaan sendiri takut bangkrut. Akhirnya si Ipin freelance kesana kemari, kalo ada yang ngajakin project baru ada kerjaan.
    Suatu saat sebuah perusahaan Tambang memerlukan instalasi jaringan dan server, dan pihak yang merasa sanggup boleh mengajukan diri. Upin dan Ipin melihat lowongan ini dan masing-masing mengajukan diri. Pada tahap diskusi dengan manager teknis perusahaan tambang tersebut, secara terpisah Upin dan Ipin ditanya : 

    “Apakah sanggup menjamin bahwa sistem yang dibuat akan bekerja dengan baik selama minimal 2 tahun? Lama instalasi tak lebih dari 20 hari, jika melebihi jadwal maka perusahaan akan menuntut ganti rugi” 

    Si Ipin menjawab : 

    “Wah tidak bisa Pak, saya tidak bisa menjamin sistem berjalan dengan baik dalam 2 tahun, siapa saja bisa utak atik atau kita tidak bisa terhindar dari kerusakan yang diluar kemampuan kita. 20 hari itu terlalu singkat, minimal saya bisa selesaikan dalam 30 hari, itu sudah minimal.”

     

    dan si Ipin pun keluar dengan kecewa. 

     

    Si Upin menjawab : 
    “Bisa Pak, dalam surat penawaran yang kami buat sudah kami masukkan biaya maintenance 1 tahun, nanti akan kita sesuaikan jika Bapak minta untuk 2 tahun. Penawaran  yang kita buat untuk pengerjaan normal selama 40 hari, jika Bapak minta 20 hari, maka kita akan menambah personil teknis dan untuk ini nanti akan kami revisi harga penawarannya. Bagaimana? “

     

    dan si Upin pun keluar dengan puas karena sudah pegang kontrak proyek.

     

    Sore harinya si Upin menelpon si Ipin : “Ipin, ini gue ada proyek jaringan, loe bisa kerjain? Mampir toko sini, gue tunggu ya” 

    The post Bisnis adalah Kemampuan Menjual, bukan sekedar Keahlian Teknis appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    https://andimicro.com/bisnis-adalah-kemampuan-menjual-bukan-sekedar-keahlian-teknis/feed/ 0