Andi Micro Teknologi Digital dan Bisnis Wirausaha Sat, 14 Oct 2023 02:29:56 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.1 https://andimicro.com/wp-content/uploads/2017/07/cropped-cropped-logo-andimicro-trans2-1-32x32.png Andi Micro 32 32 Pemasaran Digital, UMKM Wajib Alokasikan Modal https://andimicro.com/pemasaran-digital-umkm-wajib-alokasikan-modal/ https://andimicro.com/pemasaran-digital-umkm-wajib-alokasikan-modal/#respond Sat, 14 Oct 2023 01:58:33 +0000 https://andimicro.com/?p=1524 Pemasaran Digital, UMKM Wajib Alokasikan Modal Ketika beberapa pedagang Tanah Abang mengeluh bahwa mereka sudah membuat akun media sosial serta cuap-cuap live disana tapi tetap tidak ada penontonnya, apalagi pembelinya, disinilah ada salah kaprah tentang aktifitas Pemasaran Digital atau Digital Marketing. Sebagai bagian dari Bisnis, Pemasaran Digital adalah proses yang […]

The post Pemasaran Digital, UMKM Wajib Alokasikan Modal appeared first on Andi Micro.

]]>
Pemasaran Digital, UMKM Wajib Alokasikan Modal

Digital Marketing untuk UMKM

Ketika beberapa pedagang Tanah Abang mengeluh bahwa mereka sudah membuat akun media sosial serta cuap-cuap live disana tapi tetap tidak ada penontonnya, apalagi pembelinya, disinilah ada salah kaprah tentang aktifitas Pemasaran Digital atau Digital Marketing.

Sebagai bagian dari Bisnis, Pemasaran Digital adalah proses yang strategis dan sistematis, bukan insidentil atau instan. Kelebihan Pemasaran Digital dibanding pemasaran konvensional adalah pada Target Pelanggan. Pemasaran Digital memiliki kemampuan untuk memastikan konten yang dipasang bisa dilihat oleh orang yang memang memiliki minat dan menyukai kontennya. Disinilah perlunya modal, baik itu waktu, tenaga, dan utamanya adalah biaya, untuk mencapai target yang diinginkan. Tidak ada pemasaran digital yang gratis sepenuhnya.

Mesin Pencari - Search Engine

Mesin Pencari ( Search Engine )

Jika ingin bisnis dan usaha mudah ditemukan oleh orang-orang yang googling, maka Anda akan memerlukan website dan domain internet. Ini artinya harus menyewa hosting, domain, dan kemungkinan jasa desain website. Toh jika desain web dilakukan sendiri, hosting dan domain tetap wajib dibeli. Domain adalah entitas bisnis di dunia internet sekaligus merek dagang. Ini bukan sekedar nama, tapi menjadi Company Branding yang sebaiknya dimiliki oleh UMKM mengingat perdagangan dan pemasaran digital sudah semakin familiar di masyarakat. Bayangkan jika Anda memiliki toko dengan nama Maju Sejahtera kemudian pesaing membeli domain majusejahtera.com atau majusejahtera.id terlebih dahulu, maka anda akan kesulitan mengembangkan branding usaha karena pelanggan yang mencari di internet akan menemukan website kompetitor anda alih-alih web usaha anda.

Langkah berikutnya adalah Iklan. Mesin Pencari seperti Google dan Bing membuka jasa pemasangan iklan sebagai bisnis utamanya. Maka untuk menempatkan website Anda di jajaran teratas dari hasil pencarian atau memastikan website dikunjungi oleh orang-orang yang memang tertarik dengan produk anda, jalan paling cepat adalah dengan memasang iklan. Dan ini berbayar.

Orang yang mencari produk Anda di internet akan melihat iklan, dari situ jika mereka klik iklannya, akan dibawa ke website usaha Anda. Setelahnya, tergantung bagaimana copy writing dan desain dari website itu, apakah menarik atau tidak untuk memikat pengunjung melakukan pembelian produk. Semua proses ini membutuhkan waktu untuk monitoring, tenaga untuk membuat desain dan artikel, serta biaya berlangganan domain, hosting, dan pemasangan iklan.

Media Sosial

Media Sosial

Bagaimana dengan Media Sosial?

Setali tiga uang dengan Mesin Pencari, Media Sosial juga memiliki Core Business di Periklanan. Facebook, Instagram, Youtube, dan TikTok menyediakan fasilitas untuk iklan berbayar.

Anda mungkin bisa membuat konten organik seperti status atau foto dan video, tapi jangkauan konten gratis seperti ini tidak bisa jauh dan luas. Konten organik hanya sekitaran lingkar pertemanan dan follower anda saja. Itupun tidak semua teman dan pengikut akan melihat status Anda.

Berbeda dengan iklan berbayar. Kita bisa dengan mudah melakukan target pelanggan berdasarkan posisi geografis, demografis (usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, pekerjaan, dll), psikografis, sampai ke Perilaku orang tersebut, apakah suka traveling, suka memasak, suka membaca buku, dsb. Tentu semua penyesuaian ini membuat iklan akan dilihat oleh orang yang tepat. Iklan berbayar juga memungkinan jangkauan pelanggan diluar lingkar pertemanan dan pengikut.

Anda bebas mentarget siapapun dan dimanapun, semua dikonversi dengan biaya iklan itu sendiri. Semakin besar biayanya, semakin banyak orang yang melihat iklan Anda.

Lokapasar - Marketplace

Lokapasar (Marketplace)

Bukankah kita bisa membuat toko gratis di Marketplace?

Marketplace atau Lokapasar adalah bisnis. Daftar dan buka toko memang gratis tapi tidak demikian jika kita ingin tetap eksis dengan tingkat penjualan yang meningkat. Sekedar punya toko tidak menjamin pembeli akan datang dan membeli produk yang dijual. Persaingan antar toko di marketplace sangat ketat. Begitu mudahnya orang membuka toko, membuat membludaknya jumlah toko yang ada yang menjual produk yang sama. Mau tidak mau setiap pemilik toko harus melakukan pemasaran yang aktif untuk bersaing dengan yang lain.

Disinilah pengelola marketplace menawarkan sederet paket pemasaran digital. Mulai dari pembagian level toko. Semakin tinggi level toko, semakin mendapat kesempatan tampil di depan ketika ada pembeli yang mencari produk di marketplace. Tapi ini tidak gratis, ada potongan sekian persen untuk setiap penjualan sesuai dengan level tokonya.

Berikutnya adalah fasilitas pendukung penjualan seperti Bebas Ongkir, Kupon Diskon, Cashback, Big Sale, dll yang semuanya itu digunakan untuk menarik pembeli. Konsekuensinya adalah pemotongan biaya dari hasil penjualan produk.

Pengelola Marketplace juga menawarkan iklan, baik iklan produk maupun iklan toko. Disini berlaku sistem pembayaran pertayangan atau pembayaran per klik iklan. Anda bisa dikenai biaya untuk per sekian tayangan iklan atau bisa juga dipungut dari setiap kunjungan yang dilakukan oleh calon pembeli dari iklan Anda. Ini tergantung paket iklan yang ditawarkan dan dipilih oleh pemilik toko.

Kesimpulan

Apa yang saya gambarkan diatas itu kenyataan yang harus dihadapi oleh UMKM atau Pelaku Usaha jika ingin terjun ke Dunia Pemasaran Digital. Itupun belum cukup, Anda masih dituntut untuk membangun Jejaring. Mengapa ketika tampil Live tidak ada yang menonton? Ini karena Anda tidak memiliki Jejaring Penggemar atau Pelanggan. Tidak serta merta video atau live video yang disiarkan diketahui orang banyak. Butuh usaha membangun Branding disini, dimulai dari mengikuti komunitas, membangun pertemanan, membagi-bagi hadiah (gift) saat live, berkunjung ke channel-channel lain dan membentuk jejaring sendiri. Butuh waktu, tenaga, dan biaya untuk ini. Bahkan cara tercepat dengan menyewa jasa influencer pun membutuhkan uang.

Jadi, UMKM wajib mengalokasikan modal untuk pemasaran digital, bukan menganggap semuanya ini bisa dilakukan secara gratisan.

The post Pemasaran Digital, UMKM Wajib Alokasikan Modal appeared first on Andi Micro.

]]>
https://andimicro.com/pemasaran-digital-umkm-wajib-alokasikan-modal/feed/ 0
Membangun UMKM Digital (Bag2) : Media Penjualan https://andimicro.com/membangun-umkm-digital-bag2-media-penjualan/ https://andimicro.com/membangun-umkm-digital-bag2-media-penjualan/#respond Thu, 30 Jul 2020 01:34:10 +0000 https://andimicro.com/?p=1001 Setelah mempersiapkan Produk di Artikel sebelumnya, maka saatnya kita pilih Media Penjualan. Hal teknis tentang ini sudah pernah dibahas di Artikel UMKM Go Online di Blog ini. Apa itu Media Penjualan? Jika Anda ingin menjual produk secara Online, maka Anda dapat memilih mau menjual dimana. Ada 3 media penjualan secara […]

The post Membangun UMKM Digital (Bag2) : Media Penjualan appeared first on Andi Micro.

]]>
Setelah mempersiapkan Produk di Artikel sebelumnya, maka saatnya kita pilih Media Penjualan. Hal teknis tentang ini sudah pernah dibahas di Artikel UMKM Go Online di Blog ini. Apa itu Media Penjualan?

Jika Anda ingin menjual produk secara Online, maka Anda dapat memilih mau menjual dimana. Ada 3 media penjualan secara online, yaitu Toko Online, Marketplace, dan Media Sosial.

Masing-masing media penjualan online ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Mari kita bahas satu persatu :

Toko Online

Toko Online adalah Web khusus untuk menjual produk-produk Anda secara online. Untuk membangun toko online perlu disiapkan terlebih dahulu Domain Internet, Hosting, dan Aplikasi Toko Onlinenya itu sendiri. Domain Internet adalah nama alamat toko online Anda di Internet. Misalnya tokosaya.com , sumberezeki.net, majujaya.id , dll. Nama toko online akan diikuti ekstensi domainnya seperti .com .net .id dan ratusan domain lainnya. Harga domain berkisar mulai dari Rp.50rb/tahun sampai ratusan ribu pertahun tergantung ekstensinya. Dot com adalah ekstensi domain yang paling populer untuk keperluan Komersial. Harga normalnya sekitar 100rb-200rb/tahun.

Hosting adalah tempat meletakkan data yang dapat diakses via Internet. Umumnya hosting berarti menyewa space (ruang data) tertentu ke Pengelola Hosting. Sewa dihitung perbulan atau pertahun tergantung paket yang ditawarkan. Macam-macam harga sewa hosting dari yang ratusan ribu pertahun sampai yang jutaan perbulan, tergantung dari besaran volume data yang dapat ditampung, besaran bandwidth yang disediakan, serta resource servernya seperti jumlah core processor, RAM, HDD, Dedicated Public IP, dll. Konsultasikan dengan Ahli IT jika Anda masih bingung.

Aplikasi Toko Online adalah aplikasi yang diinstall di Hosting Anda. Banyak macam dan jenisnya, mulai yang khusus untuk Toko Online seperti Prestashop sampai yang plugin dari Website seperti Woocommerce yang merupakan plugin dari aplikasi website WordPress. Umumnya aplikasi ini OpenSource dan Free untuk digunakan. Anda mungkin perlu menyewa jasa instalasi saja jika tidak bisa install sendiri.

Tidak mau repot beli domain, sewa hosting, dan install aplikasi? Ada beberapa layanan online yang menyediakan toko online siap pakai. Anda hanya perlu membayar ke pengelola layanan dan toko online sudah siap digunakan. Domain yang digunakan umumnya subdomain dari domain utama pengelola toko online. Tapi ada juga yang menawarkan untuk custom menggunakan domain pilihan Anda sendiri, tentunya dengan merogoh kocek untuk tambahan layanan itu.

Marketplace

Marketplace bisa diistilahkan Pasar Online. Didalamnya ada berbagai macam Toko Online. Umumnya untuk mendaftar toko online didalam marketplace tidak dipungut biaya. Kelebihan berjualan di marketplace adalah tersedianya berbagai macam channel pembayaran dan pilihan kurir secara online. Aplikasi Marketplace juga cukup lengkap untuk menangani semua transaksi online dan laporan penjualan.

Banyak marketplace yang ada di dunia maya, bisa lokal atau yang internasional. Marketplace lokal di Indonesia sudah sangat terpercaya dan handal, beberapa adalah Startup Unicorn dengan modal Triliyuan rupiah seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, dll. Tentu mereka dibackup oleh tenaga-tenaga teknis yang mumpuni. Marketplace juga menyediakan fitur iklan. Anda bisa beriklan di dalam marketplace, di google, di media sosial lainnya tergantung fasilitas yang ditawarkan oleh pengelola marketplace.

Seperti layaknya pasar, maka marketplace memiliki kelebihan dalam merekrut pembeli. Pembeli cukup datang ke pasar online dan berbelanja di ratusan atau ribuan toko online yang ada di pasar itu. Tapi hal ini juga kekurangan marketplace. Toko anda bersaing dengan ratusan atau ribuan toko yang lain. Dan seringkali iklan barang sejenis yang ada di toko lain, tampil di etalase toko anda. Persaingan di marketplace cukup brutal. Anda yang tidak menyediakan kocek untuk iklan kemungkinan ada di halaman terakhir dalam pencarian produk, kalah populer dari toko yang langganan pasang iklan.

Diluar kekurangannya, Marketplace masih cukup layak untuk dipilih sebagai media penjualan online. Gratis, banyak fitur pendukung, dan lebih mudah mendapat pembeli.

Media Sosial

Sekarang ini banyak media sosial menyediakan fasilitas penjualan online. Ada yang dilengkapi dengan pembayaran dan pengiriman online juga, tapi belum selengkap marketplace. Sayangnya banyak media sosial ini dikelola oleh pengelola Asing sehingga fitur pembayaran dan kurirnya terbatas, tidak seperti marketplace lokal.

Tapi media sosial juga layak dijadikan channel penjualan. Banyak penjual online yang memanfaatkannya untuk promosi dengan membentuk Group Jual Beli atau membangun Halaman Bisnis. Beberapa media sosial menyediakan fitur Live. Disini penjual bisa berjualan langsung secara live didepan kamera dan berinteraksi dengan pembeli melalui fitur chat.

Seperti yang saya tulis diatas, kelemahan media sosial ada di fitur pembayaran. Umumnya penjual hanya membuka pembayaran via transfer bank langsung ke rekening penjual. Disini yang sering terjadi penipuan transaksi online karena akun media sosial tidak terverifikasi.

Kesimpulan

Banyak media penjualan online yang tersedia, silahkan pilih mana yang cocok untuk digunakan. Saran penulis, gunakan semua media penjualan online ini sesuai dengan kelebihan masing-masing. Media sosial untuk promosi, Marketplace untuk toko online di pasar yang diharapkan mampu menggaet pembeli baru, sedangkan Toko Online yang sifatnya lebih private bisa digunakan untuk membangun branding dan mengelola pelanggan tetap dan reseller.

The post Membangun UMKM Digital (Bag2) : Media Penjualan appeared first on Andi Micro.

]]>
https://andimicro.com/membangun-umkm-digital-bag2-media-penjualan/feed/ 0
Membangun UMKM Digital (Bag1) : Produk https://andimicro.com/membangun-umkm-digital-bag1-produk/ https://andimicro.com/membangun-umkm-digital-bag1-produk/#respond Thu, 09 Jul 2020 09:43:42 +0000 https://andimicro.com/?p=991 Setelah sebelumnya saya membuat seri Artikel UMKM Go Online, sekarang saatnya menerapkan secara langsung bagaimana membangun UMKM Digital itu. UMKM Digital merupakan transformasi dari UMKM konvensional atau bisa jadi sepenuhnya digital. Dengan sistem online, tentu penjual akan merasakan dampak positif dan memperbesar peluang seperti memperluas jangkauan pembeli, otomasi penjualan dan […]

The post Membangun UMKM Digital (Bag1) : Produk appeared first on Andi Micro.

]]>
Setelah sebelumnya saya membuat seri Artikel UMKM Go Online, sekarang saatnya menerapkan secara langsung bagaimana membangun UMKM Digital itu. UMKM Digital merupakan transformasi dari UMKM konvensional atau bisa jadi sepenuhnya digital. Dengan sistem online, tentu penjual akan merasakan dampak positif dan memperbesar peluang seperti memperluas jangkauan pembeli, otomasi penjualan dan laporan keuangan, integrasi pembayaran dan kurir, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Deskripsi Produk

Sebelum mulai membangun UMKM Digital, ada baiknya menelaah Produk apa yang ingin dijual. Lakukan Riset Pasar. Ada banyak cara melakukan riset pasar. Anda bisa langsung terjun ke lapangan, mengamati situasi dan kondisi berkaitan dengan Produk yang akan Anda jual, apakah ada kompetitor dan apa kelebihan serta kekurangan produk Anda dibanding kompetitor, serta bertanya-tanya ke orang banyak bagaimana respon mereka jika produk itu dijual di pasaran. Riset juga dapat dilakukan secara online. Anda bisa menggunakan tools online seperti Google Trend. Anda juga bisa mengontak pihak-pihak yang membuka jasa riset online, tentu sediakan dana untuk membayar jasa mereka. Data-data yang harus didapat meliputi berapa banyak yang membutuhkan produk Anda, daerah mana yang berpotensi membeli produk Anda, bagaimana trend produk Anda kedepannya. Meskipun Anda sudah memiliki pembeli tetap atau langganan, riset tetap diperlukan sebagai acuan untuk memperluas pemasaran. Ingat, penggunaan digital untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan.

Setelah data yang diperlukan untuk target pemasaran didapat, maka saatnya meninjau kesiapan produk yang akan Anda jual. Apakah barang ready stock alias siap sedia di gudang/rumah/toko, harus dipesan dulu di supplier/distributor, atau malah harus dibuat dulu yang membutuhkan waktu produksi agak lama. Kemudian cek juga berapa banyak yang dapat dipasok per hari atau per bulan. Cari tahu apakah barang yang akan dijual itu mampu dikirim melalui kurir umum atau khusus. Beberapa kurir tidak mau mengangkut produk cair, mudah terbakar, berbau tajam, atau bertekanan tinggi yang berpotensi meledak. Jangan sampai sudah stok barang tapi tidak ada yang sanggup mengirimkannya.

Kemasan

Kemasan produk itu penting. Pertama, untuk melindungi barang yang ada didalamnya dari gesekan, tumbukan, bocor, tergores, dll. Kedua, untuk kemudahan penggunaan. Kemasan makanan misalnya, ada yang dirancang untuk mudah dibuka dan dimakan langsung, tersedia tempat untuk sendok, sambal, saos dalam satu wadah yang mudah diakses pembelinya. Ketiga, sebagai nilai tambah estetika.

Banyak produk yang dikemas dalam kemasan yang lucu, cantik, imut-imut, atau ada juga yang kemasan berkelas mewah. Ini semua untuk nilai tambah. Penulis pernah membeli buku novel seharga 100rb hanya dikemas plastik kedap udara. Sewaktu berjalan-jalan ke toko buku, ada event dan penjualan produk limited edition. Buku yang sama dikemas dalam kardus edisi khusus dibentuk seperti rumah, dilengkapi dengan aksesoris seperti kartu dan pembatas buku, dijual dengan harga 500rb. Bukunya sama, isinya sama, kemasannya beda, harganya (jauh) lebih mahal.

Kemasan terbukti mampu menaikkan nilai jual dengan menambah kepercayaan pembeli terhadap produk yang dijual. Anda tentu pernah melihat sedotan plastik. Umumnya dikemas per 50-100 biji dalam satu kemasan plastik transparan. Tapi di cafe-cafe atau restoran, ada yang dikemas per satu sedotan dengan kemasan kertas lapis plastik. Terkesan eksklusif dan higienis sekali.

Pengepakan Produk

Pengepakan atau Packing Produk diperlukan untuk keperluan pengiriman barang melalui Kurir. Pengepakan tergantung definisi Produk Anda. Apakah produk pecah belah, produk cair, produk yang tidak boleh dibalik, dll. Pengepakan bisa dilakukan dengan kardus, karton, bubble wrap, plastik, kayu, aluminium, dll. Ekspedisi atau Kurir juga memiliki aturan tertentu untuk pengepakan barang, misalnya wajib penggunaan kayu palet untuk barang keramik.

Anda harus siapkan pengepakan dengan baik, baik itu pembelian satuan ataupun grosir. Jangan sampai barang rusak saat dikirimkan karena pengepakan kurang kuat. Salah satu penyebab komplain tertinggi di marketplace adalah barang diterima dalam kondisi cacat/hancur akibat pengepakan asal-asalan saat pengiriman. Sekali pembeli kecewa, sulit untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap usaha Anda lagi. Kurir ekspedisi biasanya menyediakan layanan pengepakan sekaligus asuransi pengiriman. Tidak ada salahnya hal ini dijadikan bahan pertimbangan.

 

Lanjut ke Bagian 2 : Media Penjualan

 

 

The post Membangun UMKM Digital (Bag1) : Produk appeared first on Andi Micro.

]]>
https://andimicro.com/membangun-umkm-digital-bag1-produk/feed/ 0
Penyebab Gagalnya Mendapatkan Proyek https://andimicro.com/penyebab-gagalnya-mendapatkan-proyek/ https://andimicro.com/penyebab-gagalnya-mendapatkan-proyek/#respond Wed, 13 Feb 2019 01:47:46 +0000 https://andimicro.com/?p=915 Jika Anda seorang entrepreneur pemula, maka mendapat tawaran proyek-proyek seperti mendapat durian runtuh, langsung dikejar habis-habisan dengan mengerahkan segenap tenaga. Tapi jangan kaget, jika kelak meskipun segala upaya telah dicurahkan, proyek yang manis tidak pernah didapatkan. Apa saja penyebabnya? Berikut ini kita ulas satu persatu. 1. Tidak sesuai kebutuhan klien […]

The post Penyebab Gagalnya Mendapatkan Proyek appeared first on Andi Micro.

]]>
Jika Anda seorang entrepreneur pemula, maka mendapat tawaran proyek-proyek seperti mendapat durian runtuh, langsung dikejar habis-habisan dengan mengerahkan segenap tenaga. Tapi jangan kaget, jika kelak meskipun segala upaya telah dicurahkan, proyek yang manis tidak pernah didapatkan.

Apa saja penyebabnya? Berikut ini kita ulas satu persatu.

1. Tidak sesuai kebutuhan klien

Anda merasa apa yang ditawarkan sudah cocok dengan keinginan klien, tapi Anda mungkin tidak sadar bahwa hal itu tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan klien. Bisa jadi Anda menawarkan solusi yang muluk-muluk atau malah menawarkan solusi yang terlalu sederhana yang dianggap tidak menyelesaikan masalah mereka.

Kesalahan analisis penawaran seperti ini bisa jadi dari pihak Anda yang kurang teliti membaca permintaan atau bisa juga karena klien kurang memberi informasi yang pas, sehingga Anda kesulitan menerjemahkan keinginan klien. Perbanyak pengalaman komunikasi dan perluas wawasan akan bisa membantu Anda memahami maksud klien.

2. Melebihi budget yang tersedia

Apapun yang ditawarkan, jika tidak bisa terbayar, tidak akan diambil oleh klien. Anda mungkin terpengaruh dengan permintaan klien sehingga memasang produk-produk dan layanan terbaik yang bisa diberikan. Hal ini tentu berimbas ke harga jual dan menaikkan harga penawaran ke klien. Pada akhirnya proyekpun gagal didapat karena overbudget.

Pastikan di depan berapa kemampuan finansial klien dalam membiayai proyek yang diminta. Hal ini mungkin sulit karena klien biasanya tidak mau buka-bukaan didepan. Anda bisa melakukan investigasi kecil-kecilan atau pancingan dalam pembicaraan di meeting yang menyangkut soal anggaran. Anda juga bisa mencari harga pembanding ke perusahaan-perusahaan lain, misalnya dengan bertanya penawaran ke mereka seolah-olah Anda pemilik proyek serupa. Jangan fokus ke permintaan klien, karena biasanya klien minta sesuatu yang muluk dengan biaya yang serendah-rendahnya. Intinya pastikan anggaran dan sesuaikan dengan penawaran.

3. Ketidaklengkapan Administrasi

Kadang klien mensyaratkan bahwa pemenang Proyek harus memiliki sertifikasi kualifikasi tertentu atau bentuk usahanya minimal PT (Perseroan Terbatas). Disini mau tidak mau Anda harus mengikuti dan memenuhi syaratnya atau jika memang tidak bisa, ya ikhlaskan saja. Untuk mencegah hal ini merugikan Anda, mungkin Anda bisa mulai menganalisis, apakah calon-calon klien yang Anda bidik selalu mensyaratkan hal ini atau tidak serta apakah sebaiknya Anda mengurus perijinan dan kelengkapan administrasi ini didepan sebagai berjaga-jaga jika nanti diminta oleh klien. Semua tergantung dari target Anda dan kemampuan modal finansial. Ada baiknya hal ini dipertimbangkan didepan.

4. Kredibilitas diragukan

Solusi sudah oke, harga penawaran masuk di pagu anggaran, tapi jika kredibilitas Anda diragukan, kemungkinan proyek lepas dari tangan. Banyak penyebabnya, Pertama bisa jadi karena Anda pemain baru dan belum dikenal sehingga klien kurang percaya Anda mampu mengerjakan dengan baik. Kedua, bisa jadi Anda pernah bermasalah dengan klien yang lain, sehingga nama Anda terlanjur cacat. Ketiga, mungkin klien melihat dari segi fisik, kantornya, mobilnya, tampilan Anda yang kurang wow, dll.

Untuk permasalahan pertama, sebaiknya Anda memperbanyak relasi. Gabung dan aktif dalam organisasi, asosiasi, komunitas akan membantu Anda memperbanyak kenalan dan memperbesar peluang Anda mendapatkan rekomendasi untuk maju proyek. Untuk faktor kedua, tidak ada cara lain selain evaluasi dan perbaikan diri. Seperti kata pepatah Trust takes years to build, seconds to break, and forever to repair . Dan untuk faktor yang ketiga, saran saya tidak usah diambil pusing. Sesuaikan dengan kebutuhan saja, jangan mengumbar modal hanya untuk gengsi. Klien yang baik tidak melihat fisik, tapi menilai kemampuan Anda. Jika ada klien yang hanya mementingkan adanya kantor yang wah sementara dana Anda terbatas, sebaiknya abaikan saja dan cari klien yang lain.

5. Ada Oknum yang minta Fee

Ini sudah jadi rahasia umum di beberapa Proyek bahwa ada pihak-pihak yang mengincar keuntungan pribadi dalam setiap penyelenggaraan Proyek. Biasanya pihak-pihak yang berkuasa memberikan keputusan atau pihak yang menghubungkan dengan pemegang kebijakan. Jika tidak dapat fee atau fee yang kurang dari ekspektasi mereka, kemungkinan proyek akan dilempar ke saingan Anda. Silahkan bijaksana dalam menyikapi hal ini, keputusan ditangan Anda.

6. Klien punya rekanan lain

Biasanya dan sering terjadi, petinggi di perusahaan atau instansi klien sebenarnya sudah punya langganan perusahaan yang biasanya mengerjakan proyek-proyek mereka. Jika rekanan mereka kerja cukup baik dan tidak mengecewakan, maka peluang Anda untuk dapat proyek itu pasti menipis. Jangan putus asa, tidak jarang Pemenang Proyek juga mencari perusahaan subkontraktor untuk membantu mereka. Jika Anda pernah maju tender dan dikenal oleh Perusahaan pemenang tender, kemungkinan Anda bisa diajak bergabung.

Persoalan lain, sudah jadi rahasia umum jika ada pimpinan yang memiliki kepentingan pribadi dan mengajukan rekanannya sendiri. Bisa jadi karena mereka bekerjasama lama dan si pimpinan ini mendapatkan keuntungan personal dari perusahaan itu atau sebab lain. Intinya, tidak tertutup kemungkinan dalam suatu tender sudah ada pesanan dari pimpinan tentang siapa yang menang. Jika begini situasinya, ikhlaskan saja jika Anda kalah dan tetap semangat cari peluang lain.

7. Hanya untuk Pembanding dan Pendamping

Ini salah satu situasi negatif dalam tender Proyek baik Swasta maupun Pemerintahan. Anda hanya diposisikan sebagai pembanding saja, dalam arti harga penawaran Anda hanya digunakan sebagai pagu anggaran. Ilustrasinya seperti ini, ada proyek X. Klien ingin tahu berapa budget Proyek X, maka mereka akan mencari tahu ke beberapa perusahaan yang memberikan layanan tersebut. Mereka tidak ada niat menjadikan Anda penggarapnya karena sudah punya Rekanan lain. Mereka hanya perlu tahu harga sebagai bahan tawar menawar dengan rekanannya sendiri.

Hal lain yang kurang lebih sama, klien hanya ingin menjadikan Anda pendamping tender. Harga yang dikumpulkan dari berbagai perusahaan hanya digunakan sebagai syarat bahwa lelang telah dilakukan dan tentu saja Jago nya sendiri yang menang dengan harga penawaran yang paling rendah dibanding dengan para pesaingnya.

8. Pencurian Ide dan Konsep

Orang boleh bilang bahwa ide dan konsep yang tidak diwujudkan itu tidak ada nilainya, tapi ini kurang tepat. Ide dan Konsep tetap berharga dan ini masuk ke HKI (Hak atas Kekayaan Intelektual), masalah diwujudkan atau tidak itu urusan belakangan. Beberapa klien yang licik meminta penawaran lengkap dengan janji muluk, pada akhirnya mereka hanya ingin melihat ide dan konsep serta cara merealisasikannya yang tercantum dalam Proposal Penawaran Anda, untuk kemudian dikerjakan sendiri.

Atau dalam situasi lain, Proposal Anda dilelangkan diantara rekanan-rekanan mereka sendiri, siapa yang sanggup mengerjakan. Sementara Anda, termenung di pojokan berharap ada telpon dari klien untuk menindaklanjuti proposal penawaran. Hal yang tidak pernah terjadi.

Untuk mengatasi hal ini, usahakan Proposal dibuat sesimple mungkin, gambaran umum yang jelas, serta jangan menyertakan hal yang terlalu detail. Penawaran umum semacam ini juga perlu melihat gelagat dari klien. Jika klien baru dan Anda tidak terlalu kenal, berikan penawaran umum. Beda jika klien sudah sering kerjasama dan berhasil mewujudkan proyek-proyeknya, maka Anda bisa berikan proposal yang detail.

The post Penyebab Gagalnya Mendapatkan Proyek appeared first on Andi Micro.

]]>
https://andimicro.com/penyebab-gagalnya-mendapatkan-proyek/feed/ 0
Hardskills vs Softskills https://andimicro.com/hardskills-vs-softskills/ https://andimicro.com/hardskills-vs-softskills/#respond Thu, 25 Oct 2018 03:29:09 +0000 https://andimicro.com/?p=837 Sebagai pelajar atau mahasiswa, menguasai hal-hal teknis dan akademis itu hal yang wajar karena memang sepanjang masa studi, itu lah yang dipelajari. Tapi apakah cukup untuk ‘berjibaku’ dalam kehidupan kerja kelak? Kemampuan teknis seperti pengoperasian mesin, teknisi komputer, bahkan kemampuan menyusun pembukuan dalam akuntansi adalah bagian dari Hardskills. Sedangkan dalam […]

The post Hardskills vs Softskills appeared first on Andi Micro.

]]>
Sebagai pelajar atau mahasiswa, menguasai hal-hal teknis dan akademis itu hal yang wajar karena memang sepanjang masa studi, itu lah yang dipelajari. Tapi apakah cukup untuk ‘berjibaku’ dalam kehidupan kerja kelak?

Kemampuan teknis seperti pengoperasian mesin, teknisi komputer, bahkan kemampuan menyusun pembukuan dalam akuntansi adalah bagian dari Hardskills. Sedangkan dalam dunia nyata, tidak hanya hardskills yang mampu menunjang karier kita, tapi dibutuhkan Softskills yang mumpuni.

Apa itu Softskills ? Softskills adalah kemampuan interpersonal dan intrapersonal yang berkaitan dengan diri kita, cara kita berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain. Apakah kita mampu mempresentasikan ide-ide ke dalam ruang rapat yang dihadiri pimpinan? Apakah kita mampu memberi arahan ke anak buah dalam teamwork? Bagaimana kemampuan lobi dan negosiasi kita ketika berhadapan dengan client?

Untuk lebih jelasnya silahkan lihat presentasi berikut ini :

The post Hardskills vs Softskills appeared first on Andi Micro.

]]>
https://andimicro.com/hardskills-vs-softskills/feed/ 0
UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 3) https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui-bag-3/ https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui-bag-3/#respond Tue, 25 Sep 2018 04:35:34 +0000 https://andimicro.com/?p=734 Artikel ini adalah lanjutan dari UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 2)  Aplikasi Online – Offline Setelah berkenalan dengan Website, Toko Online, Marketplace, dan Medsos, kini saatnya Anda mengenal tentang Aplikasi Online dan Offline. Ini adalah aplikasi yang membantu kegiatan usaha Anda. Jika ingin UMKM Go Online, tidak cukup […]

The post UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 3) appeared first on Andi Micro.

]]>
  • Artikel ini adalah lanjutan dari UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 2) 
  • Aplikasi Online – Offline

    Setelah berkenalan dengan Website, Toko Online, Marketplace, dan Medsos, kini saatnya Anda mengenal tentang Aplikasi Online dan Offline. Ini adalah aplikasi yang membantu kegiatan usaha Anda. Jika ingin UMKM Go Online, tidak cukup hanya punya website atau toko online saja, tapi harus juga didukung oleh Aplikasi Produktif. Aplikasi Online atau Daring (Dalam Jaringan) adalah aplikasi yang bisa diakses melalui Internet, sedangkan Aplikasi Offline atau Luring (Luar Jaringan) adalah aplikasi yang hanya bisa diakses dari Komputer dimana aplikasi itu terinstal.

    Aplikasi apa yang Anda butuhkan?

    Semua tergantung dari jenis usaha Anda. Intinya dengan menggunakan aplikasi maka pengelolaan usaha Anda menjadi efektif dan efisien. Beberapa jenis aplikasi untuk usaha adalah sbb :

    1. Aplikasi Keuangan atau Akuntansi

    Ini aplikasi yang penting bagi usaha, karena dengan adanya aplikasi akuntansi ini maka semua pencatatan keuangan, keluar masuk uang, hutang piutang, neraca, laporan laba rugi, bahkan sampai pajak pun tercatat dengan baik. Bisnis yang baik itu diketahui dari laporan keuangannya, karena hanya dengan catatan keuangan inilah dapat dianalisa dimana kelemahan dan keunggulan usaha kita, untuk kemudian dijadikan evaluasi dan dicari solusi pembenahannya kedepan.

    Banyak merek aplikasi ini mulai yang dijual umum atau bahkan pesanan khusus. Carilah aplikasi akuntansi yang sesuai kebutuhan. Jika perusahaan Anda masih kelas UMKM, tidak perlu beli aplikasi mahal-mahal kelas Enterprise, mubazir uiy…

    2. Aplikasi Stok Barang 

    Aplikasi kedua ini penting bagi yang usahanya berkaitan dengan jual beli barang atau retail. Tentunya sebagai pemilik bisnis kita harus tahu berapa stok yang ada, mana saja produk yang laris dan produk yang tidak laku, berapa kebutuhan stok barang untuk satu gerai, dll. Aplikasi stok barang mencatat perputaran barang, mulai barang datang sampai barang terjual.

    3. Aplikasi Kasir / POS

    Aplikasi ini berguna untuk bisnis Retail atau Makanan, misalnya kafe, resto, warung makan, dll. POS ini bukan kantor Pos, tapi kepanjangan dari Point Of Sales. Aplikasi ini digunakan untuk mencatat dan mengelola transaksi penjualan. Biasanya ada fitur cash register seperti di supermarket, pembeli bawa barang belanjaan ke kasir, kemudian kasir scan melalu barcode dan muncul tagihan di struk. Segala pencatatan keuangan dari POS umumnya masuk ke aplikasi akuntansi.

    4. Aplikasi Manajemen Pegawai

    Aplikasi ini digunakan untuk mengelola karyawan seperti penempatan karyawan, penggajian dan bonus, penghargaan, pemberhentian kerja, promosi jabatan, dll. Dengan aplikasi ini Anda lebih mudah dalam mengawasi dan mengelola pegawai.

    5. Aplikasi Manajemen Proyek

    Ini biasanya digunakan untuk UKM yang ‘bermain’ proyek seperti sektor Properti, Teknologi, Komunikasi, dll. Aplikasi ini mencatat dan menyusun jadwal proyek, penempatan peralatan, kebutuhan bahan, timeline, alokasi SDM, dll.

    Tentunya masih banyak aplikasi-aplikasi produktif lainnya yang tidak bisa saya tulis disini, bisa keriting tangan saya dan Anda yang baca juga pasti akan bosan.

     

    Jenis Aplikasi berdasarkan Medianya :
    1. Aplikasi Desktop

    Aplikasi desktop diinstall di PC atau Laptop. Ada juga orang yang menyebutnya Aplikasi berbasis Sistem Operasi tertentu, misalnya MS Windows atau Linux. Mengapa disebut berbasis OS tertentu? Ya karena hanya bisa diinstall di OS tersebut. Misalnya aplikasi berbasis Linux, tidak bisa diinstall di MS Windows atau MacOS.

    Aplikasi ini bisa bersifat Online atau Offline. Paling banyak berbasis MS Windows. Biasanya kita temui untuk aplikasi-aplikasi Akuntansi atau POS lokal. Untuk yang sifatnya offline, maka data hanya ada di komputer yang terinstall aplikasi ini. Jika komputernya rusak berat atau terserang virus, ciaooo… Datanya hilang!

    Keunggulan aplikasi ini adalah simple, mudah diinstall, tinggal klik next…next…finish saja.

    2. Aplikasi berbasis Web

    Aplikasi berbasis Web umumnya digunakan secara online, tapi ada juga beberapa yang digunakan secara offline dengan membuat standalone web server ( apa pulak ini standalone webserver!?)

    Jadi begini, jika aplikasi desktop diinstall di komputer/PC atau Laptop, maka aplikasi web diinstall di server. Untuk akses ke aplikasi ini cukup menggunakan Web Browser seperti Chrome, Firefox, Safari, dll. Jika digunakan sebagai aplikasi online, maka aplikasi berbasis web ini diinstall di Hosting atau Server yang terhubung ke Internet, biasanya dengan cara menyewa ke provider hosting, sama seperti Website.

    Keunggulannya :

    1. Dapat diakses dari berbagai jenis peralatan mulai Smartphone, Tablet, PC, Laptop
    2. Dapat diakses dari berbagai Sistem Operasi
    3. Umumnya dapat berjalan lancar disemua Web Browser

    Ingat, Anda hanya perlu browser saja untuk akses ke aplikasi berbasis web ini, jadi cukup fleksibel karena tidak bergantung dengan peralatan tertentu dan bisa pindah-pindah dari gadget ke komputer/laptop dan sebaliknya. Aplikasi jenis ini juga cukup nyaman untuk di monitoring. Datanya terkonsolidasi di server sehingga cukup aman jika ada kerusakan peralatan lokal.

    3. Aplikasi Mobile

    Aplikasi ini muncul dan berkembang pesat di era smartphone. Tentu saja karena aplikasi ini diinstall di peralatan mobile seperti smartphone, tablet, dll. Umumnya tetap OS based, karena aplikasi Android tidak bisa diinstall di Iphone dan begitu pula sebaliknya.

    Sedikit berbeda dari Aplikasi Desktop, cara install aplikasi mobile biasanya melalui App Store yang disediakan oleh developer OS nya. Misalnya untuk aplikasi Iphone bisa diinstall secara online melalui Apps Store milik Apple, dan aplikasi untuk Android bisa diinstall melalui Playstore milik Google. Ada jaminan keamanan jika install melalui Store ini karena sudah diperiksa terlebih dahulu oleh pihak developer untuk memastikan aplikasi itu tidak mengandung kode yang berbahaya bagi penggunanya. Tapi, Anda tetap masih bisa install app mobile langsung dari file installernya, tentunya dengan resiko tanggung penumpang.

    Biasanya aplikasi mobile digunakan untuk memperluas layanan menjangkau konsumen dan rekanan, sementara itu untuk urusan konfigurasi dan monitoring, digunakan aplikasi berbasis web yang bisa diakses dengan mudah dari komputer. Kedua aplikasi ini terhubung ke database yang sama, jadi memungkinkan terjadinya berbagi data yang sama.

    Keunggulan dari Aplikasi Mobile adalah sbb :

    1. Dapat ditempatkan di market store masing-masing developer OS nya, sehingga mudah diinstall oleh semua pengguna OS yang bersangkutan dan aman dari kode berbahaya.
    2. Dapat dipasang di semua perangkat yang kompatibel dengan OS nya. Misalnya App untuk Android maka umumnya bisa diinstall di semua smartphone dan gadget berbasis Android.
    3. Bisa memanfaatkan fitur-fitur aplikasi lain yang terintegrasi dengan Gadgetnya, misalnya aplikasi bisa menggunakan Google Maps, GPS, dan melakukan panggilan langsung melalui jalur GSM provider Simcardnya.

    Penutup

    Inilah 3 seri ulasan saya tentang apa-apa yang harus diketahui UMKM untuk Go Online atau UMKM Digital. Era millenium memang jagad dunia maya disesaki dengan hal-hal digital dan berbau IT. Tapi bukan tanpa sebab, karena memang persaingan bisnis semakin ganas. Pemanfaat TI dalam bisnis mampu mengakselerasi proses bisnis menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien, jadi siapapun pengusahanya yang tidak mampu beradaptasi dan menerapkan teknologi informasi dalam menyokong usahanya, akan tergilas jaman.

    Jelas ? Atau tambah mumet?

    Jangan kuatir, untuk urusan Bisnis berbasis Teknologi, serahkan saja ke Websindo. Gitu aja kok repot. 🙂

    The post UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 3) appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui-bag-3/feed/ 0
    UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 2) https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui-bag-2/ https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui-bag-2/#respond Tue, 25 Sep 2018 03:29:26 +0000 https://andimicro.com/?p=725 Artikel ini adalah lanjutan dari UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 1)  Marketplace Sudah kita singgung di artikel sebelumnya, bahwa Toko Online juga bisa menjadi bagian dari Marketplace. Apa itu Marketplace ? Marketplace adalah Pasar Online, atau ada yang juga menyebutnya sebagai Mall Online, terserah aja mau pake istilah […]

    The post UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 2) appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    Artikel ini adalah lanjutan dari UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 1) 

    Marketplace

    Sudah kita singgung di artikel sebelumnya, bahwa Toko Online juga bisa menjadi bagian dari Marketplace. Apa itu Marketplace ?

    Marketplace adalah Pasar Online, atau ada yang juga menyebutnya sebagai Mall Online, terserah aja mau pake istilah yang mana. Intinya didalam Marketplace ada banyak toko online. Contoh Marketplace ditanah air adalah Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blanja, dll.

    Kelebihan dan Kekurangan Marketplace

    Dengan marketplace, Anda bisa mempunyai toko online dengan cepat, mudah, dan umumnya Gratis. Anda tidak perlu pusing-pusing mengadakan toko online sendiri, sewa domain dan hosting, serta integrasi fitur-fitur kasir, stok, kurir, payment gateway, dll. Semua disediakan oleh Pengelola Marketplace. Anda tinggal buat toko online disana, dan langsung berjualan.

    Ini menguntungkan baik untuk penjual sambilan atau UMKM yang serius jual produk, bahkan dropshipper juga ikut nimbrung disana. Marketplace juga sering mengadakan promo-promo menarik pembeli, misalnya promo gratis ongkir atau promo diskon besar-besaran. Siapa yang menalangi? Tenang, bukan Anda, tapi pengelola marketplace yang menalangi ongkir dan diskon yang mereka buat itu. Pembayaran yang anda terima tetap sesuai harga jual produk, tidak berkurang.

    Tapi, Marketplace juga punya kekurangan. Anda akan bersaing secara brutal disana. Mmm… mungkin istilah brutal itu berlebihan, tapi yah untuk menggambarkan persaingan di marketplace seperti itu. Pembeli dengan mudah menemukan penjual produk yang termurah. Penjual-penjual dengan kocek tebal, dengan mudah memesan fitur iklan dan menempatkan toko mereka dibarisan terdepan jika pembeli mencari barang. Pengelola marketplace tertentu juga memaksa pembeli untuk melihat produk-produk saingan anda saat mereka sedang mampir ke etalase toko anda dengan memasang iklan disana. Bayangkan jika punya toko berjualan baju merek A, kemudian di dalam toko anda ada spanduk gede yang isinya foto baju dengan merek sama yang harganya lebih murah yang ditawarkan di toko tetangga. Apa ga dongkol?

    Tapi Anda tidak bisa protes, lha wong tokonya aja gratis, ga bayar, ya sudah terima saja adu domba dari pengelola marketplacenya.

    Beberapa Marketplace ada yang menerapkan biaya berlangganan untuk memiliki Toko disana. Saya tidak mau sebut, tapi bisa dicari di Mbah Google, hehe…  Biasanya marketplace berbayar menawarkan fitur-fitur yang lebih privasi dan eksklusif. Misalnya penggunaan domain sendiri, Anda dapat memajang domain www.usahakita.com sebagai alamat dari Toko Online di Marketplace berbayar tadi. Hal yang mustahil bisa dilakukan di Marketplace Gretongan (gratis).

    Toko Online di Media Sosial

    Perilaku berjualan dikalangan pelaku usaha di media sosial (medsos) biasanya seperti ini, buat akun personal atau page atau group, kemudian posting status berjualan produknya. Simple seperti orang berjualan kacang di Terminal. Tentu sangat menguntungkan berjualan di medsos karena umatnya banyak. Rata-rata pelakunya aktif di Facebook, Instagram, dan Twitter, tiga medsos besar yang memang nyaman dibuat promosi produk.

    Tapi sebenarnya di medsos seperti Facebook juga disediakan fitur Shop alias Toko Online, contohnya seperti ini Netsindo FB Shop. Sayangnya toko online di medsos ini tidak menyediakan perangkat seperti kasir, payment gateway, kurir, dll, jadi cuma berfungsi untuk memajang produk di etalase. Jika ada yang minat? Diarahkan untuk chatting. Maklum, mungkin sulit untuk medsos menyediakan integrasi dengan payment gateway dan kurir lokal di tiap-tiap negara, bisa puyeng si Mark Zuckerberg ntar.

    Medsos lain yang jadi favorit berjualan adalah di Instan Messenger seperti Whatsapp, Line, Kakao, Telegram, dan yang sudah hilang dari peredaran, BBM. IM seperti ini bisa dibuat group tertentu khusus untuk jual beli. Kelemahan paling utama adalah sangat cepatnya suatu komentar tertutupi oleh komentar-komentar lainnya sehingga alih-alih dibaca pemirsa yang lain, komentar iklan yang susah payah dibuat, justru mudah tenggelam oleh komentar iklan yang lain. Untuk itu biasanya group-group di instan messenger dibuat oleh satu pemilik usaha untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pelanggannya sendiri seputar produk dan layanan usahanya, jadi tidak untuk pemasaran produk dari pihak lain.

    Jadi apa yang bisa dilakukan di Media Sosial ?

    1. Anda bisa membuat akun pribadi sebagai akun untuk berjualan. Tapi hati-hati untuk menyusun narasinya, jangan sampai teman-teman anda kabur dari pertemanan karena dibombardir iklan 3x sehari seperti minum obat saja.  
    2. Anda bisa membuat Page atau halaman khusus untuk berberjualan. Biasanya page ini adalah nama usaha. Istilah untuk masing-masing medsos mungkin berbeda-beda, tapi gampangnya ini adalah akun khusus perusahaan/badan usaha. Keistimewaan akun jenis ini adalah untuk iklan. Umumnya pengelola medsos menawarkan fitur iklan berbayar hanya untuk akun jenis Page ini, bukan akun Personal. 
    3. Anda bisa membuat Group. Nah ini tempat yang nyaman untuk berberjualan tanpa takut diomeli teman sebagai spammer iklan. Buatlah group dengan tema khusus berjualan atau ikut group berjualan. Pastikan Anda membaca dan mematuhi peraturan yang ada di sana dan satu lagi, sebelum memposting iklan produk, Pastikan! bahwa itu diposting di group berjualan. Jangan ngawur posting iklan obat kuat di group yang bahas tentang agama atau teknologi, hancur reputasi Anda.
    4. Anda bisa membuat shop di page. Ingat, shop hanya bisa dibuat di page khusus perusahaan. Ini berlaku di Facebook, entah di medsos yang lain. 

    Iklan Medsos

    Keunggulan dari Medsos adalah iklan. Paling gampang ya Anda bisa posting link/URL dari website atau toko online Anda ke akun medsos, dan sebarkan ke teman-teman yang ada disana. Bahkan link produk baik di Toko Online milik sendiri maupun di Marketplace bisa dibagikan disana. Ini tentunya hanya bisa dilihat oleh teman-teman anda, follower anda, dan 1 level dibawahnya. Atau Anda bisa posting di Group, tentunya hanya anggota group itu yang bisa lihat, syukur-syukur tidak tenggelam oleh status-status yang lain.

    Bagaimana jika ingin iklan kita dilihat oleh semua calon konsumen? Misalnya jual sepatu remaja, maka iklannya hanya bisa dilihat oleh remaja seluruh Indonesia? Jawabnya ya iklan berbayar.

    Medsos menyediakan opsi untuk iklan status atau produk atau link web/toko online, secara berbayar. Banyak paket yang disediakan tergantung dari jangkauan iklannya atau berapa banyak yang click iklannya. Macam-macam dah metodenya, kalau pusing, bisa di konsultasikan ke tim Websindo saja. Kita tangani kebutuhan dan target iklan yang seperti apa keinginan klien.

    Lanjut ke BAGIAN 3 …

    The post UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 2) appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui-bag-2/feed/ 0
    UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 1) https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui/ https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui/#respond Tue, 25 Sep 2018 02:13:01 +0000 https://andimicro.com/?p=717 Banu adalah pemilik toko kelontong. Pagi hari dia bangun dan cek website, merubah beberapa deskripsi tentang usahanya dan menambahkan beberapa produk ke aplikasi Toko Online yang terintegrasi dengan Website. Setelah puas, dia buka aplikasi laporan keuangan, cek kondisi keuangan saat ini dan berapa omzet serta profit yang sudah dicapai. Ada […]

    The post UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 1) appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    Banu adalah pemilik toko kelontong. Pagi hari dia bangun dan cek website, merubah beberapa deskripsi tentang usahanya dan menambahkan beberapa produk ke aplikasi Toko Online yang terintegrasi dengan Website. Setelah puas, dia buka aplikasi laporan keuangan, cek kondisi keuangan saat ini dan berapa omzet serta profit yang sudah dicapai. Ada beberapa tagihan yang harus dibayar. Kemudian buka aplikasi stok barang. Ada peringatan disana tentang beberapa item produk yang sudah dalam keadaan kosong dan perlu stok ulang. Banu mengawasi grafik persediaan barang dan penjualan, dia berfikir untuk mencoret beberapa produk yang kurang laku untuk dijual dan menambahkan beberapa produk yang cukup populer di kalangan pembelinya. Banu melihat ada notifikasi pemesanan beberapa barang. “Saatnya kerja..!”

    Bejo adalah pemilik warung bakso dan mie ayam MAS BEJO. Total dia punya 3 warung yang tersebar di kota tempat tinggalnya. Pagi ini setelah sarapan, Bejo buka laptop yang terhubung ke internet. Dilihatnya grafik persediaan barang. Ada 1 warung yang persediaan Kecap dan Tomatnya sudah hampir habis. Bejo melanjutkan ke grafik penjualan, “Mm.. Warung A selalu kekurangan bakso, rata-rata jam 5 sore sudah habis. Laris sekali disana, tampaknya harus tambah stok”, pikirnya. Kemudian matanya melirik ada notifikasi email. Ternyata email dari seorang pelanggan yang berkeinginan kerjasama bagi hasil untuk buka warung yang ke 4. Bejo memberi balasan dan bersedia untuk bertemu siang nanti.

    Yanti adalah seorang mahasiswi, disela-sela kuliah dia menambah penghasilan dengan usaha jual busana muslim. Tidak ada toko fisik, semua dilakukan di rumah kontrakannya. Beberapa barang distok sendiri dan sisanya sistem dropship, atau hanya membantu penjualan barang milik supplier. Yanti membuka toko virtual di beberapa marketplace online besar, diantaranya di BukaToko dan Lapakpedia. Pagi ini sebelum berangkat kuliah, Yanti cek HP Androidnya, ada beberapa pemesanan barang dari toko-toko virtualnya. Dia mencatat setiap pemesanan untuk diproses nanti. Yanti melakukan order ke supplier untuk melayani pemesanan dropship, kemudian membuka aplikasi chatting dan menghubungi temannya. “Sis.. ada order nih, ready ya”

    Apa itu Go Online ? 

    Ilustrasi diatas menggambarkan tentang 3 orang pengusaha UMKM yang menjalankan aktifitas usahanya menggunakan teknologi informasi. Sebenarnya gaung UMKM Go Online sudah disuarakan sejak lama, tapi banyak pihak khususnya pengusaha UMKM yang tidak paham apa itu, pokoknya asal online saja sudah cukup. Asal punya website kemudian dijuluki UMKM Go Online, asal punya toko online kemudian ngakunya sudah Go Online. Tidak ada salahnya, tapi kurang tepat. Go Online tidak sekedar online, tapi ini bisnis Bung! Buat apa online kalau tidak bisa mendongkrak pendapatan!?

    Website, Toko Online, dan Aplikasi Online

    Banyak yang bingung tentang 3 istilah diatas, akhirnya dipukul rata. Mari kita bahas satu persatu, tentunya dengan bahasa sederhana supaya bisa dipahami.

    Website

    Website ibarat adalah rumah di dunia maya atau internet. Namanya juga rumah, pasti ada alamatnya dan alamat ini yang kita sebut dengan Domain. Contoh alamatnya www.andimicro.com , ini adalah alamat “Rumah” saya di internet. Rumah ini saya isi dengan artikel-artikel yang bisa dibaca seluruh orang didunia yang akses melalui internet ke alamat rumah saya tadi. Saya sebut ini Rumah baca, soalnya cuma untuk dibaca-baca saja. Saya juga punya beberapa rumah yang lain, misalnya di www.websindo.com , ini adalah Rumah Bisnis karena isinya tentang gambaran usaha dan penawaran produk, harapannya ada pembeli yang mau mampir dan order produk disana. Rumah-rumah ini terserah saja mau dijadikan apa oleh Pemiliknya, rumah baca, rumah bisnis, rumah politik, rumah narsis ( isinya foto-foto dan kegiatan-kegiatan narsis doank ), dll.  Rumah-rumah ini tentunya memerlukan tempat untuk berdiri, ini kita sebut dengan Hosting. Hosting adalah tempat rumah-rumah maya ini berada, bentuknya bisa sharehosting atau bisa server sendiri. Umumnya diletakkan di perusahaan hosting, dengan biaya sewa pertahun atau perbulan untuk kaplingannya.

    Oke, jadi karena pembicaraan kita kali ini adalah UMKM Go Online, maka rumah yang tepat adalah rumah bisnis. Isinya adalah gambaran usahanya seperti apa, layanan yang diberikan apa saja, produk yang dijual, serta hal-hal lain berkaitan dengan usaha Anda. Anggap aja ini kantor pribadi.

    Jadi jika kita ingin punya Website, maka yang diperlukan adalah :

    1. Desain Web. Anda bisa belajar sendiri misalnya WordPress, untuk membuat web yang ciamik, atau Anda bisa pesan ke jasa-jasa pembuatan website seperti ke Websindo. Desain web harus menarik dan informatif karena disinilah calon pembeli Anda akan berkunjung. Jika Website tidak menarik dan lemot (lambat aksesnya) maka calon pembeli menjadi ilfil dan kabur ke tetangga sebelah.
    2. Domain. Anda bisa memilih nama domain yang cocok dengan usaha. Ingat, kadang nama domain yang diinginkan sudah dimiliki oleh orang lain, maka alternatifnya anda cari kombinasi nama-nama yang sesuai dengan usaha. Agak sedikit tricky memang. Domain berlaku sistem sewa pertahun dengan harga yang variatif, antara 50rb/tahun sampai 500rb/tahun tergantung ekstensi domainnya, misalnya .com harganya 100rb-150rb/tahun, tapi .id bisa sampai 250rb/tahun. 
    3. Hosting. Seperti yang saya jelaskan diatas, hosting berlaku sistem sewa pertahun atau perbulan tergantung paketnya. Biasanya faktor pembeda paket hosting adalah kapasitas penyimpanannya, ada yang 1GB, 2 GB, dst. Semakin besar daya tampung datanya, semakin mahal sewanya. 
    4. Konten atau isi Website. Jelas sebuah website harus ada kontennya, bisa artikel, grafis, foto, video, dll. Semakin sering diupdate konten sebuah website, semakin menarik untuk dikunjungi.

    Toko Online

    Apa itu Toko Online? Ya toko yang bisa diakses secara online, hehe..

    Sama seperti toko fisik, di toko online juga dipajang produk-produk yang dijual. Anda bisa melihat-lihat gambarnya, mengetahui ukurannya, mendapatkan informasi tentang fiturnya, dll. Bedanya anda tidak perlu datang ke lokasi tokonya, cukup dari gadget saja.

    Perlengkapan Toko Online umumnya :

    1. Etalase, ini untuk memajang barang dagangan. Etalase dilengkapi dengan deskripsi produk, gambar/foto produk, informasi ketersediaan produk, dan fasilitas pembelian secara online.
    2. Keranjang Belanja. Sama seperti jika Anda ke supermarket, tentunya produk-produk yang dibeli masuk ke troli atau keranjang belanja dulu, baru dibawa ke kasir untuk dibayar. Dalam hal toko online, ini juga sama.
    3. Kasir. Ini fitur yang mengatur metode pembayaran, mengirim invoice atau tagihan, mencetak struk atau bukti pemesanan dan bukti pembayaran.
    4. Kurir. Fitur kurir digunakan untuk memilih kurir pengiriman barang. Di Indonesia banyak sekali kurir ekspedisi yang melayani pengiriman barang ecommerce.
    5. Payment Gateway. Fitur ini berguna untuk menangani pembayaran. Payment gateway menyediakan berbagai macam metode pembayaran yang bisa dipilih oleh pembeli, misalnya melalui Kartu Kredit, Online Banking, Transfer Bank, Fintech, atau melalui Merchant seperti minimarket, kios, dll. 
    6. Kontak. Fitur kontak wajib ada di Toko Online. Bentuknya bisa formulir online atau chat. Formulir online biasanya dikirimkan ke email, sementara chat bisa langsung sebagai salah satu fitur di toko online atau menggunakan aplikasi chatting pihak ketiga yang terintegrasi ke toko online Anda. 
    7. Notifikasi. Tidak lengkap sebuah Toko Online tanpa fitur Notifikasi atau Pemberitahuan. Notifikasi bisa dikirimkan untuk Pembeli dan juga untuk Pemilik Usaha. Dengan adanya notifikasi maka baik pembeli maupun pemilik usaha dapat mengetahui prosesnya. Sungguh sayang jika pemilik usaha tidak mengetahui adanya pemesanan barang karena tidak mendapat notifikasi apapun , pembeli bakal lari ke toko saingan.

    Toko online ada 4 jenisnya :

    1. Merupakan fitur tambahan dari Website. Jadi toko online akan menjadi bagian dari website. Contohnya adalah Woocommerce yang dapat dipasang di WordPress. Ini toko online paling populer yang digunakan didunia. Toko Online jenis ini memerlukan hosting.
    2. Merupakan aplikasi berbasis web tersendiri, terpisah dari website. Contohnya adalah Prestashop. Sama seperti no 1, Aplikasi Toko Online memerlukan hosting.
    3. Merupakan bagian dari Marketplace. Toko online tipe ini yang paling mudah dibuat dan dikelola, tidak memerlukan pengetahuan teknis dan umumnya Gratis!
    4. Merupakan bagian dari Media Sosial. Beberapa medsos besar seperti Facebook menyediakan Toko Online instan langsung di sana, tentunya Gratis. Target pemasaran dan pembelinya, ya akun-akun medsos yang jumlahnya ratusan juta itu.

    Apakah usaha Anda memerlukan Website atau Toko Online atau keduanya?

    Maka perlu dianalisa kembali, seperti apa model bisnisnya. Jika bisnis jualan properti misalnya, maka cukup memiliki website dan fitur contactform saja. Anda bisa memajang foto rumah-rumah, toko, atau bangunan lainnya yang dijual di Website, jika ada pembeli yang berminat, bisa isi formulir kontak online disana.

    Namun, jika usahanya adalah dagang atau retail, bisa jadi perlu adanya Toko Online. Dengan Toko Online maka jangkauan pembeli bisa lebih luas lagi dan semua urusan bisa diotomasi. Ingat, punya toko online bukannya menambah ribet pekerjaan, tapi mempermudah usaha. Pastikan Toko Online Anda memenuhi 7 fitur diatas, jika tidak, maka Anda akan sibuk sendiri.

    Ingin punya Toko Online, hubungi saja Websindo.

    Lanjut ke BAGIAN 2 …

    The post UMKM Go Online, Apa Yang Perlu Diketahui (Bag 1) appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    https://andimicro.com/umkm-go-online-apa-yang-perlu-diketahui/feed/ 0
    6 Poin Penting dalam Kontrak Kerja IT https://andimicro.com/6-poin-penting-dalam-kontrak-kerja-it/ https://andimicro.com/6-poin-penting-dalam-kontrak-kerja-it/#respond Sun, 23 Sep 2018 14:06:43 +0000 https://andimicro.com/?p=707 Bicara tentang proyek IT tentunya tidak jauh-jauh dengan poin dalam kontrak kerja. Dalam setiap bisnis harus ada pegangan hitam diatas putih, dan ini yang akan dijadikan acuan dalam segala penyelesaikan permasalahan dan utamanya masalah pembayaran. Berikut ini 6 poin penting yang harus ada dalam setiap kontrak kerja yang khususnya berhubungan […]

    The post 6 Poin Penting dalam Kontrak Kerja IT appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    Bicara tentang proyek IT tentunya tidak jauh-jauh dengan poin dalam kontrak kerja. Dalam setiap bisnis harus ada pegangan hitam diatas putih, dan ini yang akan dijadikan acuan dalam segala penyelesaikan permasalahan dan utamanya masalah pembayaran.

    Berikut ini 6 poin penting yang harus ada dalam setiap kontrak kerja yang khususnya berhubungan dengan pekerjaan TI

    1. Jenis Pekerjaan

    a. Rincian Pekerjaan

    Ini poin paling penting dalam kontrak kerja. Buatlah jenis pekerjaan serinci dan sedatail mungkin dengan bahasa yang mudah dipahami klien. Semakin jelas apa yang akan dikerjakan dan seperti apa prosesnya, semakin mempersempit peluang adanya salah paham diantara kontraktor dan pelanggan. Sering terjadi konflik berawal dari kesalahpahaman dalam rincian pekerjaan, sehingga klien merasa sudah termasuk dalam item pekerjaan sementara kontraktor merasa hal itu diluar perjanjian. Pastikan klien paham apa yang akan dikerjakan dan apakah hal itu sesuai dengan keinginan mereka, baru tandatangani kontrak.

    b. Rincian Fitur

    Ini adalah sub bagian dari rincian pekerjaan, tapi saya tekankan disini karena seringkali jadi sumber perselisihan. Fitur adalah fungsi dari sistem, software, atau hardware yang ditawarkan. Dalam beberapa jenis layanan, fitur-fitur ini dipisahkan berdasarkan paket-paket tertentu, misalnya jika beli server maka ada fitur yang termasuk bawaan dan ada fitur yang termasuk tambahan berbayar. Demikian juga dalam software. Seringnya klien salah paham dengan menganggap bahwa membeli hardware atau software pasti mendapat semua fitur yang tersedia. Jelaskan dalam rincian tersendiri, termasuk jika ada layanan tambahan opsional yang ditawarkan.

    c. Penyediaan Data

    Dalam pekerjaan TI, data sangat dibutuhkan untuk kelangsungan pekerjaan. Umumnya penyedia data adalah klien, tapi ada beberapa jenis pekerjaan dimana kontraktorlah yang menyediakan datanya, misalnya yang berhubungan dengan survey. Tekankan tanggung jawab penyediaan data ini, data apa saja yang harus disediakan dan batas waktu penyediaan. Jangan sampai pekerjaan amburadul karena kesalahan dari pihak klien, entah datanya keliru atau penyerahan datanya molor dari waktu yang disepakati. Persiapkan poin penyelesaian perselisihan untuk ini.

    d. Penambahan dan Revisi

    Poin ini juga penting karena seringkali ditengah-tengah proses pengerjaan, klien meminta tambahan fitur atau perubahan fitur. Tentunya ada kalanya hal ini merusak rencana kerja yang disusun dan mengakibatkan molornya waktu pengerjaan dari kesepakatan atau bahkan efek yang lebih serius adalah gagalnya penyelesaian proyek karena fitur yang diminta tidak bisa dikerjakan. Masukkan poin ini dalam perjanjian kontrak kerja dan pastikan ada batasan penambahan fitur dan revisi yang diminta, jangan sampai keluar dari kesepakatan awal. Jika hal ini jadi masalah, maka persiapkan poin ke 6 yaitu Penyelesaian Perselisihan yang akan kita bawah setelah ini.

    2. Waktu Pengerjaan

    a. Pembagian Waktu

    Poin ke 2 yang harus ada dalam kontrak adalah Waktu Pengerjaan. Ini jelas, harus ada Timeline yang disepakati bersama soal kapan mulai pengerjaan, pembagian waktunya, dan kapan selesainya. Waktu pengerjaan berhubungan dengan sistem termin pembayaran yang akan dibahas dibawah nanti.

    Buatlah dalam bentuk grafik dan tabel untuk pembagian waktu pengerjaan, agar klien juga bisa memahami. Tambahkan alokasi waktu cadangan jika terjadi kesulitan atau permasalahan teknis, untuk berjaga-jaga dari pinalti. Jangan lupa, alokasikan waktu untuk penyediaan data dan pemrosesan data. Jika ada molornya pekerjaan, tuangkan dalam poin kesepakatan, seperti apa tanggung jawab masing-masing pihak.

    b. Selesai Pekerjaan

    Waktu selesai pekerjaan harus dideklarasikan dalam surat pernyataan selesai pekerjaan. Ini digunakan sebagai tolok acuan pembayaran final atau mulainya waktu garansi. Adakan serah terima pekerjaan secara resmi.

    3. Sistem Pembayaran

    a. Pembayaran Cash atau Bertahap (Termin)

    Pembayaran adalah poin paling krusial dalam kontrak kerja. Sistem pembayaran harus disepakati didepan berserta syarat-syarat pencairannya. Pembayaran cash dimuka biasanya untuk proyek dengan nilai kecil, sedangkan untuk proyek menengah dan besar biasanya digunakan sistem pembayaran bertahap, bisa 2x bayar atau 3x bayar atau lebih tergantung kesepakatan. Pastikan sistem ini tidak memberatkan cash flow usaha. Jangan sampai karena pembayaran bertahap kemudian perusahaan ngos-ngosan kehabisan nafas keuangan dalam membiayai pekerjaan. Atur dan sepakati besaran masing-masing termin.

    b. Down Payment/Uang Muka

    Biasanya dengan pembayaran bertahap ada Uang Mukanya. Besaran UM ini bervariasi antara 30% sampai 50%, bahkan ada yang kurang dari itu. Dalam hal ini pertimbangkan 2 hal :

    1. Besaran UM harus bisa membantu modal usaha diawal pekerjaan. Syukur-syukur UM bisa menanggung kebutuhan dana diawal kerja.
    2. Hak atas UM. Ini harus dirinci apa hak dan kewajiban sehubungan dengan diterimanya UM. Seberapa persen pekerjaan yang harus dicover sampai Termin pertama dan bagaimana penyelesaian masalah UM jika proyek dibatalkan oleh klien. Umumnya UM juga menjadi jaminan bahwa klien meneruskan proyek sehingga jika ada pembatalan sepihak dari klien, maka UM dianggap hak kontraktor. Tapi lebih baik poin ini dipertegas kembali di perjanjian karena sering salah paham.

    c. Waktu Pembayaran

    Poin ini juga harus ada dalam perjanjian, kapan pembayaran bisa dicairkan dan syarat-syarat pencairannya. Jangan sampai terjadi molor pencairan atau bahkan macet pembayaran. Persiapkan apa langkah yang harus dilakukan jika terjadi meleset waktu pembayaran. Untuk proyek yang sifatnya back to back, maka anda harus ketat dalam waktu pencairan ini karena jika tidak, dana bisa kesedot untuk menalangi pembayaran.

    4. Garansi

    a. Rincian item Garansi

    Garansi tentunya ada dalam setiap proyek, ini jadi jaminan bahwa kontraktor bertanggung jawab pasca selesainya proyek. Tidak semua item masuk dalam jaminan garansi, tuliskan secara detail apa saja item yang digaransi. Jangan lupa ada syarat dan kondisi terpenuhinya klaim garansi, ini perlu mendapat perhatian karena setelah proyek diserah terimakan, maka klien memiliki akses untuk mengelola hasil proyek dan tentunya ada hal-hal diluar kontrol kontraktor yang bisa menimbulkan kerusakan. Ini masukkan ke disclaimer garansi.

    b. Waktu Garansi

    Tentunya garansi tidak bisa berlaku seumur hidup, bahkan untuk device yang ‘ngaku’nya lifetime waranty sekalipun. Cantumkan dengan jelas masa berlakunya garansi, lebih baik menggunakan patokan tanggal yang pasti, daripada sekedar menulis ‘garansi 3 bulan’.

    5. Pemeliharaan

    a. Rincian Pekerjaan Pemeliharaan

    Pemeliharaan adalah jenis pekerjaan yang biasanya dilakukan setelah garansi habis masa berlakunya. Pemeliharaan umumnya kontrak terpisah dari pekerjaan pembangunan sistem/perangkat lunak. Pemeliharaan adalah kegiatan penting yang menjamin berjalannya hasil proyek pembangunan dengan baik dan lancar. Sayangnya justru banyak klien yang mengabaikan adanya pemeliharaan karena menambah cost. Meskipun dalam kontrak kerja pembangunan, klien meminta tidak usah dimasukkan biaya pemeliharaan , tapi tetap cantumkan dalam kontrak. Bisa ditulis misalnya ‘tidak termasuk pemeliharaan’ atau ‘pekerjaan pemeliharaan dibuatkan kontrak kerja tersendiri’

    Jika memang klien ingin adanya pemeliharaan, maka jangan lupa tulis rincian pekerjaannya sama seperti dengan membuat rincian pekerjaan pembangunan sebelumnya. Jelaskan mana item-item yang masuk pemeliharaan, seperti apa bentuk pekerjaan pemeliharaan, dan bagaimana perlakuan jika ada pergantian komponen yang rusak. Dalam software biasanya pemeliharaan termasuk dengan kegiatan revisi MINOR dan bukan revisi MAYOR, Nah jelaskan apa itu dalam kontrak dan item-item apa saja yang termasuk Minor dan Mayor.

    b. Waktu Pemeliharaan

    Seperti halnya proyek pekerjaan, tentu kegiatan pemeliharaan harus dirincikan waktunya. Tidak sekedar durasi pekerjaan dalam sebulan misalnya, tapi jelaskan juga waktu-waktu tertentu dimana akan dilakukan pemeliharaan. Untuk sistem jaringan komputer misalnya, harus jeli memilih waktu dimana sistem tidak digunakan dan proses pemeliharaan tidak mengganggu produktifitas kerja klien.

    c. Pembayaran

    Biasanya ada 2 jenis pembayaran pemeliharaan. Pertama dibayar semua didepan, misal untuk 1 tahun dibayar seluruhnya didepan. Hal ini ada konsekuensi pengembalian pembayaran jika hasilnya tidak sesuai kesepakatan. Kedua dibayar sistem berlangganan (subscriptions) biasanya per bulan atau pertahun tergantung jenis-jenis pemeliharaan.

    6. Penyelesaian Perselisihan

    Lima poin diatas dalam prakteknya bisa jadi tidak berjalan mulus meskipun dibuat serinci mungkin. Ada ego dan pemikiran-pemikiran yang bisa jadi berbeda dalam memahami pekerjaan antara kontraktor dan klien. Ini perlu dituangkan dalam perjanjian. Jika terjadi perselisihan yang tidak bisa dicapai kata sepakat antara kedua belah pihak, mau dibawa kemana permasalahan itu, ke pengadilan, ke arbitrase, atau kemana harus dicantumkan. Tiap-tiap poin diatas juga perlu dituliskan bagaimana penyelesaian permasalahannya, misalnya untuk pembayaran yang molor akan mempengaruhi waktu pengerjaan dan penambahan beban biaya kerja, ini tanggung jawab siapa? Atau misalnya kelambatan penyediaan data juga bisa memperpanjang selesainya pekerjaan, dll. Pertimbangkan hal-hal yang terburuk yang bisa terjadi untuk dituangkan dalam kontrak kerja. Lebih baik sedia payung sebelum hujan.

    TIPS

    Membuat poin dalam kontrak kerja mungkin bisa dilakukan semua orang, tapi menyusun kata-kata dalam kontrak kerja itu memusingkan orang awam. Kontrak kerja biasanya disusun dalam bahasa hukum untuk menghindari terjadinya Wanprestasi atau salah pengertian antara pihak-pihak yang bertandatangan disana. Ini tentunya ditulis dengan kalimat-kalimat yang tidak bercabang.

    Jika Anda bukan orang hukum dan perlu jaminan hukum atas kontrak yang dibuat, saya sarankan datang ke notaris untuk membuat kontrak kerja. Diskusikan poin-poin yang dimasukkan dalam kontrak dan biarkan urusan penulisan isi kontrak dikerjakan oleh Notaris. Tentu ada biaya tambahan sekitar 1-2 juta rupiah atau berdasarkan kesepakatan dengan Notaris. Alternatif lain, Anda bisa gunakan layanan online pembuatan kontrak hukum atau startup-startup yang bidang kerjanya pembuatan kontrak kerja. Banyak kok di internet, cari aja. Tapi pastikan pihak yang menyediakan layanan itu bonafid, professional, dan legal (ada ijinnya). Tidak mengapa keluar dana untuk pembuatan kontrak kerja, tapi perjanjian ini bisa dijamin didepan hukum untuk memberi kita rasa aman dan nyaman dalam bekerja. Semoga sukses…

    The post 6 Poin Penting dalam Kontrak Kerja IT appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    https://andimicro.com/6-poin-penting-dalam-kontrak-kerja-it/feed/ 0
    3 Hal Membantu Usaha Teman Yang Bisa Berubah Jadi Buruk https://andimicro.com/3-hal-membantu-usaha-teman-yang-berubah-jadi-buruk/ https://andimicro.com/3-hal-membantu-usaha-teman-yang-berubah-jadi-buruk/#respond Sat, 15 Sep 2018 04:24:27 +0000 https://andimicro.com/?p=694 Ada 3 hal yang sebenarnya tujuannya baik, tapi jika terjadi hal yang tidak diinginkan, nama kita yang kena getahnya. 1. Merekomendasikan Seseorang untuk bekerja di tempat kenalan. Tujuannya jelas membantu orang lain, tapi kalau tidak selektif benar-benar, dan terjadi hal negatif terhadap yang bersangkutan, imbasnya bisa ke kita. Saya pernah […]

    The post 3 Hal Membantu Usaha Teman Yang Bisa Berubah Jadi Buruk appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    Ada 3 hal yang sebenarnya tujuannya baik, tapi jika terjadi hal yang tidak diinginkan, nama kita yang kena getahnya.

    1. Merekomendasikan Seseorang untuk bekerja di tempat kenalan.

    Tujuannya jelas membantu orang lain, tapi kalau tidak selektif benar-benar, dan terjadi hal negatif terhadap yang bersangkutan, imbasnya bisa ke kita.
    Saya pernah merekomendasikan orang kerja di perusahaan teman, tapi ternyata dia malas dan keluar dari kerjaan dalam hitungan 1 bulan saja. Kejadian lain, malah ada yang bikin onar di tempat kerjaan. Ujungnya kena protes : “Dia gue terima karena liat elo, tapi malah bikin kacau disini”

    Seringkali orang menerima kenalan kita karena melihat kitanya, bukan karena melihat calon tenaga kerjanya. Kepercayaan kita yang jadi jaminannya. Dan jika terjadi hal negatif, maka akan jadi situasi yang sulit bagi kita karena kedua sisi adalah sama-sama teman.

    Saran : Seleksi dulu teman yang ingin kita rekomendasikan, apakah memang niat untuk kerja, punya kemampuan sesuai dengan lapangan kerja yang direkomendasikan, punya sikap dan kebiasaan yang baik, dan apakah bakal cocok bekerja di lingkungan kerja yang kita sarankan. Jika dirasa bakal tidak cocok, lebih baik carikan kerjaan lain yang sesuai dengan style dia atau jika memang tidak ada, bilang saja terus terang. Bukannya tidak ingin membantu, tapi berjaga-jaga juga perlu karena jangan sampai kepercayaan dan pertemanan rusak karena hal-hal diluar kontrol kita.

    2. Menyarankan jenis pekerjaan tertentu kepada teman.

    Ini hal yang sangat sepele, tapi kadang jadi serius jika terjadi apa-apa dengan usaha teman kita. Sering bukan karena saran kita tidak tepat, tapi karena yang menjalankan kurang kreatif. Dianggap bahwa usaha di bidang itu adalah jaminan kesuksesan tanpa memperhatikan hal-hal lain seperti belajar legalitas, belajar akuntansi keuangan, belajar marketing, dan tips trik lainnya dalam bisnis. Pokoknya dianggap kalau bisnis bangkrut berarti bidang kerjanya yang tidak cocok, bukan orangnya yang salah strategi dan yang memberi saranlah yang koplak.

    Saran : Menyarankan sesuatu yang positif adalah hal yang baik, terutama dengan menawarkan peluang kerja tertentu, tapi jelaskan benar-benar bahwa semua itu ada resikonya. Mau bisnis sedang booming atau bisnis baru, tetap ada resiko. Jangan hanya dijelaskan tentang keuntungan, tapi juga jabarkan apa-apa masalah yang sekiranya dapat menghadang didepan serta apa-apa yang harus dipersiapkan, terutama mental. Beri gambaran positif dan negatifnya, dan jika ingin melangkah kesana, semua pilihan dan resiko adalah tanggung jawab dia sendiri, kita cuma memberikan gambaran saja.

    3. Mengajak teman gabung ke suatu bisnis.

    Untuk yang satu ini memang harus benar-benar selektif. Kebiasan buruk jika orang diajak bisnis adalah ingin cari keuntungan yang besar dan jika terjadi masalah, maka cari kambing hitam. Yang cocok jadi kambingnya ya kita yang ngajak, siap untuk disembelih, hehe…
    “Loe kan udah pengalaman usaha, katanya untung, kok sekarang malah rugi, balikin modal gue”
    Ujung-ujungnya kita dicap sebagai Penipu. Yes..!

    Saran :  Bisnis apapun yang kita tawarkan, baik sebagai rekan usaha atau bisnis apa, jelaskan benar-benar apa hak dan kewajibannya. Apa posisi yang bisa dia pilih dan resikonya.
    Praseleksi itu penting, perhatikan apakah orang ini cocok untuk berfikir dan bertindak ala wirausahawan, apakah dia sanggup menanggung kerugian dan kebangkrutan, apakah dia ada pengalaman bisnis sebelumnya, bagaimana sikap dan pembawaannya, apa dia bisa diajak berfikir bersama-sama mencari solusi akan semua masalah yang ada, dll.

    Satu hal lagi, semua urusan usaha harus ada hitam diatas putihnya, jangan kesepakatan-kesepakatan bawah tangan, jangan mudah bilang “Gampang itu,..bla..bla..bla…” Jangan sungkan-sungkan karena teman. Harus berani tegas dan sedikit sadis.

    Tidak semua orang paham apa sebenarnya wirausaha itu, dan apapun kerjasamanya pasti didepan akan terasa manis, entah kalau dikemudian hari ada masalah, kemungkinan besar bakal terasa pahit. Pastikan calon rekan kita paham benar apa untung dan ruginya bisnis yang akan dijalani ini dan bagaimana kesepakatannya jika terjadi masalah. Sedia payung sebelum hujan. Bahas yang jeleknya dulu, agar masing-masing punya pegangan yang pasti untuk bertindak sesuai dengan situasi. Oleh karena itu, lebih baik kelahi dulu didepan, agar bisnis bisa berjalan dengan langgeng.
    —–

    Kesimpulan

    Tidak perlu paranoid dan antipati terhadap orang lain. Membantu orang lain itu adalah hal yang baik, apapun tanggapannya. Tapi berjaga-jaga dan selektif adalah ikhtiar kita agar kedepan nama baik dan professionalisme kita terjaga juga mampu membina dan mempertahankan tali silaturrahmi sesama teman/saudara. Jika sudah melakukan seleksi dan tetap terjadi hal yang buruk, Wallahu a’lam.

    The post 3 Hal Membantu Usaha Teman Yang Bisa Berubah Jadi Buruk appeared first on Andi Micro.

    ]]>
    https://andimicro.com/3-hal-membantu-usaha-teman-yang-berubah-jadi-buruk/feed/ 0